Sempat Curhat dan Minta Bantuan di Sosmed, PS Sandeq Polman Akhirnya Berlaga di Liga 4 Nasional

Namun kondisi keuangan tidak stabil jadi penghalang bagi klub melangkah lebih jauh ke kancah nasional.

Saat ini sejumlah pemain dan offisial klub melakukan galang dana di sosial media agar tetap dapat mewakili Sulbar di liga 4 putaran nasional.

Ketua Askab PSSI Polman Irham membenarkan kondisi sulit yang dialami PS Sandeq. 

Ia menyebutkan, secara struktural klub sepakbola memang tidak berada di bawah tanggung jawab Askab maupun Asprov

"Sebenarnya klub itu tidak ada hubungannya dengan Askab, Asprov, atau pemerintah daerah, tapi kalau Pemda punya kemampuan keuangan yang baik, tak ada salahnya membantu melalui KONI dan Askab," ujar Irham kepada wartawan.

Dia menjelaskan, pihaknya sejak awal sudah mengingatkan soal risiko jika PS Sandeq lolos ke Liga 4 Nasional.

Sebab konsekuensinya kalau lolos siapa yang akan membiayai, meski begitu, Irham memastikan ketidakhadiran PS Sandeq di Liga 4 Nasional tidak akan memicu sanksi dari PSSI.

"Tidak ada sanksi resmi, paling hanya sanksi sosial saja, beberapa klub dari provinsi lain juga mengalami hal yang sama karena alasan finansial," lanjutnya.

Sementara itu, Sekum Asprov PSSI Sulbar Muhammad Jufri, juga membenarkan bahwa PS Sandeq sudah berupaya mencari dukungan dana.

Termasuk berkoordinasi dengan KONI Sulbar, namun, keterbatasan anggaran menjadi kendala utama.

“Manajemen PS Sandeq bahkan sudah dua kali datang ke rumah untuk meminta bantuan dana, tapi anggaran di Asprov PSSI sendiri juga belum jelas," ujar Jufri.

Untuk diketahui PSSI telah merampungkan undian grup Liga 4 Nasional 2024/2025.

Total 64 klub dibagi ke dalam 16 grup, PS Sandeq tergabung di Grup C bersama PS Bangka, Tri Brata Rafflesia FC, dan Cimahi United.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli