Makan Siang Gratis

Ratusan Siswa MI Al Chaeryiah Mamuju Kena Prank, Dijanji Makan Siang Gratis Nyatanya Tidak Ada

guru sekolah sudah dijanji akan diantarkan makanan gratis sebanyak  313 porsi untuk 313 orang siswa MI Al Chaeryiah Mamuju.

Penulis: Abd Rahman | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Abd Rahman
Kepala Madrasah Ibtadiyah (MI) Al Chaeryiah Hadriana, saat ditemui di sekolahnya, Jl RE Martadinata, Kelurahan Simboro, Mamuju, Sulbar, Jumat (10/1/2025). 

TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Pihak Madrasah Ibtadiyah (MI) Al Chaeryiah Mamuju meluapkan rasa kekecewaanya soal program makanan gratis yang baru ini berjalan di sejumlah sekolah di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

Hal itu dirasakan  guru dan siswa karena mereka tidak mendapat program makanan bergizi gratis, meski nama sekolahnya masuk dalam daftar penerima makanan gratis oleh pemerintah daerah.

Baca juga: BREAKING NEWS: Lansia di Polman Perkosa Tetangga Usia 14 Tahun hingga Hamil 4 Bulan

Baca juga: Program Makan Siang Gratis Belum Berjalan di Majene, Guru Bertanya-tanya

Kepala Madrasah Ibtadiyah (MI) Al Chaeryiah Hadriana mengaku, sebelumnnya ia mendapatkan informasi dari balai gizi bahwa nama sekolah MI Al Chaeryiah akan mendapat makanan gratis pada Senin 6 Januari 2025 pekan lalu.

Kata dia, guru sekolah sudah dijanji akan diantarkan makanan gratis sebanyak  313 porsi untuk 313 orang siswa MI Al Chaeryiah Mamuju.

"Satu hari sebelumnya, saya  diinformasikan bahwa besok pagi (Senin) akan datang dari balai gizi Sulbar bawa makanan gratis," ungkap Hadriana saat ditemui di MI Al Chaeryiah Mamuju, di Jl RE Martadinata, Kelurahan Simboro, Mamuju, Sulbar, Jumat (10/1/2025).

Kemudian setelah mendapat kabar, para guru juga sudah melakukan persiapan untuk menyambut makanan gratis tersebut.

Namun, setelah menunggu dari pagi hingga siang makanan gratis tidak kunjung datang sampai anak-anak pulang sekolah.

"Paginya kami di telepon oleh dari pihak Kementerian Agama Mamuju (Kasi Madrasah) menanyakan soal makanan gratis itu, terus saya jawab ia ada. Tapi kami tunggu dari pagi jam 8 sampai jam 11 siang tidak ada datang makanan gratisnya," ujar Hadriana dengan rasa kekecewaanya.

Lanjut dia, pada pukul 12.00 Wita siang ada petugas datang yang mengaku dari balai gizi yang mempertanyakan terkait makanan program makanan bergizi, apakah sudah diantarkan atau tidak.

"Petugas ini (balai gizi) bertanya lagi ke saya apakah sudah ada makanan bergizi datang, karena katanya mau mendata. Tapi saya bilang ih tidak ada Pak," ujarnya.

Sehingga Hadriana bingung, petugas yang datang itu beda-beda, karena timnya beda-beda ada yang khusus mengantar dan ada juga khusus untuk mencatat.

"Saya juga kaget, kok nama sekolah kami terdaftar mendapat makanan gratis. Tapi justru penerima makanan gratis itu katanya sekolah yang ada di Landi Rangas," bebernya.

Dia menambahkan, ada 313 siswa yang terdata untuk penerima makanan gratis tersebut, tapi faktanya tidak menerima.

Dia juga menyampaikan, rasa kekecewaanya karena nama sekolahnya hanya dicatut tapi justru tidak menerima.

"Nama sekolah kami didata, tapi tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Makanya kami heran saja. Anak-anak kami (siswa) juga sudah kecewa dan bertanya-tanya terus," pungkasnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved