Uang Palsu

Andi Ibrahim Nyaris Maju Pilkada Pakai Dana Uang Palsu UIN Makassar, Cetak Triliunan Uang dan SBN

Rencananya, Andi Ibrahim akan maju Pilkada menjadi Calon Bupati Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel), dengan didanai oleh uang palsu yang telah dicetak.

Editor: Via Tribun
Laman resmi UIN Alauddin Makassar
Andi Ibrahim, Kepala Perpustakaan dan dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin Makassar. 

TRIBUN-SULBAR.COM - Tersangka kasus pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar (UINAM), Andi Ibrahim rupanya sempat hendak mencalonkan diri dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Namun Kepala Perpustakaan sekaligus dosen bergelar doktor tersebut gagal menjadi Calon Bupati Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel), karena tak diusung partai.

Rencananya, Andi Ibrahim akan maju Pilkada dengan didanai oleh uang palsu yang telah dicetak.

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono (tengah) didampingi Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak, dan perwakilan Bank Indonesia Sulsel, menunjukkan barang bukti uang palsu produksi UIN Alauddin Makassar, pada konferensi pers di Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Kamis (19/12/2024) siang.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono (tengah) didampingi Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak, dan perwakilan Bank Indonesia Sulsel, menunjukkan barang bukti uang palsu produksi UIN Alauddin Makassar, pada konferensi pers di Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Kamis (19/12/2024) siang. (Tribun Timur/ Muhammad Abdiwan)

Hal ini diungkapkan oleh Kapolda Sulsel, Irjen Pol. Yudhiawan Wibisono, saat menggelar konferensi pers terkait kasus tersebut di Mapolres Gowa, Jl. Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Kamis (19/12/2024) siang.

"Jadi, tersangka (Andi Ibrahim) mengajukan proposal pendanaan Pilkada di Barru, tetapi alhamdulillah tidak jadi," ujar Yudhiawan.

Kapolda menyampaikan pernyataan itu sambil menunjukkan proposal yang diajukan oleh Andi Ibrahim.

Proposal tersebut memuat foto Andi Ibrahim mengenakan jas tutup dan songkok recca.

Baca juga: PROFIL Andi Ibrahim, Dosen UIN Makassar Diduga Bos Pabrik Uang Palsu Viral, Punya Gelar Doktor

Gagalnya Andi Ibrahim mencalonkan diri pada Pilkada 2024, lanjut Yudhiawan, terjadi karena tidak ada partai politik yang bersedia mendukungnya.

"Jadi, uang palsu yang dicetak rencananya akan digunakan untuk itu, tetapi tidak jadi karena tidak ada partai yang mencalonkan dirinya," terang Yudhiawan.

"Walaupun mungkin uang palsu itu nantinya disebarkan untuk memengaruhi pilihan masyarakat, ternyata rencana itu batal karena menggunakan uang palsu," sambungnya.

Dalam kasus pabrik uang palsu ini, Andi Ibrahim memegang peran yang sangat signifikan.

Menurut Yudhiawan, awalnya produksi uang palsu dilakukan di rumah milik tersangka ASS di Jl. Sunu 3, Kota Makassar.

Namun, karena proses pencetakan membutuhkan mesin berukuran besar, akhirnya didatangkan mesin cetak berbobot 2–3 ton dari China melalui Surabaya.

Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, mengungkapkan bahwa mesin tersebut berhasil masuk ke Kampus UINAM di Samata, Gowa, atas persetujuan Andi Ibrahim yang menggunakan dalih bahwa mesin itu diperuntukkan untuk mencetak buku.

"Jadi, mesin tersebut dimasukkan malam-malam ke dalam kampus dengan alasan untuk mencetak buku, dan itu dilakukan atas persetujuan AI (Andi Ibrahim)," jelasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved