Berita Mamuju
Warga Desa Sampaga Mamuju Tolak Kehadiran Tambang Pasir di Muara Sungai
Spanduk itu bertuliskan "kami warga Desa Sampaga menolak keras aktivitas tambang pasir karena merusak lingkungan."
Penulis: Abd Rahman | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU-Warga di Desa Sampaga, Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), menolak kehadiran perusahaan tambang untuk beroperasi di wilayah tersebut.
Aksi penolakan itu dilakukan dengan cara memasang baliho di pintu masuk Desa Sampaga.
Spanduk itu bertuliskan "kami warga Desa Sampaga menolak keras aktivitas tambang pasir karena merusak lingkungan."
Baca juga: Warga Kecamatan Lariang Pasangkayu Kelurahkan Aktivitas Tambang Pasir, Pemukiman Terancam Hilang
Spanduk penolakan tambang itupun disebar dari jalan hingga ke masjid dan diperkampungan.
Toko Pemuda Sampaga Asri menyatakan, masyarakat menolak kehadiran tambang itu karena dinilai akan mengancam keberadaan warga di Desa Sampaga.
"Kami warga menolak keras kehadiran tambang, karena yang namanya perusahaan tambang itu tidak akan membangun tapi justru merusak alam dan lingkungan," ungkap Asri saat dihubungi Tribun-Sulbar.com, Sabtu (31/8/2024).
Menurutnya, tambang yang akan beroperasi itu sangat dekat dengan pemukiman warga ini tentu mengancam dan menganggu kehidupan masyarakat.
Selain itu, dengan kehadiran tambang itu juga bakal merusak biota muara sungai dan laut kemudian akan berdampak pada abrasi yang dapat mengancam warga sekitar tambang.
"Warga juga merasa khawatir ketika tambang itu operasi akan terjadi abrasi, karena intinya tambang itu tidak ada yang namanya membangun, tambang itu perusak alam dan berdampak pada kehidupan sosial masyarakat," jelasnya.
Lanjut Asri, perusahaan tambang yang berencana beroperasi pada September 2024 mendatang ini lebih awal dicekal warga agar tidak jadi beroperasi.
Kemudian pemerintah desa dan pihak perusahaan tidak pernah melibatkan tokoh masyarakat,warga dan juga tokoh pemuda, untuk melakukan sosialisasi terhadap akan adanya tambang.
"Selama ini masyarakat dan juga tokoh pemuda tidak pernah dilibatkan dalam sosialisasi, jadi kami anggap ini merugikan warga desa," pungkasnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Abd Rahman
Dana Transfer Terpangkas Rp180 Miliar, DAK Kesehatan Mamuju Tersisa Rp 9 Miliar, Pendidikan Nol |
![]() |
---|
Dana Transfer Pusat ke Mamuju Terpangkas Rp180 Miliar, Program Strategis Terancam Mandek |
![]() |
---|
Pria Ngamuk Bawa Parang di Jalan Tuna Lompat ke Sungai saat Polisi Datang, Diduga Karena Mabuk |
![]() |
---|
Pelanggan Terlalu Banyak Capai 5.042 Orang Distribusi Air Bersih di Mamuju Tengah Kerap Macet |
![]() |
---|
Pelanggan Komplain Pelayanan UPTD Air Bersih Mateng, Sebut Pembayaran Lancar, Air Sering Mandek |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.