Stunting Mamuju
Tekan Angka Stunting yang Tembus 6.608, Begini Langkah Dinkes Mamuju
Ia mengatakan saat ini juga sudah tersedia alat USG (Ultrasonografi) di 22 puskesmas di Kabupaten Mamuju.
Penulis: Lukman Rusdi | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Intervensi anak remaja sebelum/sesudah kehamilan dan peningkatan akses terhadap gizi menjadi langkah Dinas Kesehatakan (Dinkes) Kabupaten Mamuju dalam upaya menekan kasus stunting.
Diketahui, angka kasus stunting di Kabupaten Mamuju dari hasil pengukuran Juni 2024, mencapai 6.608 balita atau 30,9 persen dari total anak yang diukur sebanyak 21.352 balita.
Tertinggi di Kalukku, 1.624 atau 33,5 persen dari 97,7 pesen yang diukur.
Baca juga: Anak Stunting di Majene Paling Banyak di Pamboang, Capai 42,92 Persen
Kemudian disusul Mamuju sebanyak 1.494 balita atau 33,5 persen dari 94,4 persen yang diukur.
Terkait hal tersebut, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Kabupaten Mamuju, Dewi Sundari mengatakan langkah penting yang dilakukan adalah intervensi kepada anak saat sebelum dan sesudah kehamilannya.
“Terutama yang usia remaja, diperlukan edukasi sebelum menikah untuk mencegah anaknya dari stunting,” kata Dewi kepada Tribun-Sulbar.com, Kamis (11/7/2024) pagi.
Ia mengatakan saat ini juga sudah tersedia alat USG (Ultrasonografi) di 22 puskesmas di Kabupaten Mamuju.
“Salah-satu cara pencegahan stunting, ibu hamil juga sudah bisa melalukan pemeriksaan secara gratis terkait kondisi kesehatannya dengan alat USG,” ujarnya.
Kemudian di pelayanan kesehatan pihaknya mengatakan untuk selalu menginisiasi pemberian air susu ibu (ASI).
“Pemberian ASI selalu kami sampaikan, diharapakan untuk pemberian ASI esklusif selama enam bulan, kalau bisa dilanjutkan sampai dua tahun,” kata Dewi.
Selain itu ia juga melakukan program penyuluhan atau edukasi kepada masyarakat tentang penting nya gizi seimbang, atau pemberian makanan tambahan yang bergizi.
Ia berharap kepada masyarakat untuk bisa mencegah lebih dini terkait kasus stunting tersebut, dengan cara lebih rajin datang ke posyandu.
“Mohon kiranya orangtua untuk tetap bersemagat membawa anaknya ke posyandu, jangan karena sudah sudah lewat 9 bulan sudah tidak mau lagi, karena ke posyandu itu mulai dari nol hingga 5 tahun,” tutup Dewi Sundari.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Lukman Rusdi
Stunting Tinggi, Sutinah Larang Dinas PPPA Terbitkan Rekomendasi Pernikahan Dini di Mamuju |
![]() |
---|
Januari 2025, Angka Stunting di Mamuju Tembus 4.622 Kasus, Kategori Mengkhawatirkan |
![]() |
---|
September 2024, Angka Stunting di Mamuju Tengah 17,9 Persen Berdasarkan Data EPPBGM |
![]() |
---|
Bulan September, Angka Stunting Tembus 5.025 Balita Tertinggi di Kecamatan Mamuju |
![]() |
---|
Kasus Stunting di Mamuju Tengah Meningkat, Tertinggi di Kecamatan Topoyo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.