Stunting Mamuju Tengah
Kasus Stunting di Mamuju Tengah Meningkat, Tertinggi di Kecamatan Topoyo
Diketahui, angka stunting di Kabupaten Mamuju Tengah per Juni 2024 yakni 16,73 persen sedangkan 2023 sebanyak 14,92 persen.
Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Kasus stunting di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat mengalami peningkatan dari tahun 2023 ke tahun 2024.
Hal itu disampaikan Pengelola Data Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju Tengah, Lutfiana AF
"Ada Pak, karena persentase balita yang diukur lebih tinggi dari tahun lalu (2023)," ujarnya saat ditemui di kantornya, Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju Tengah, Kompleks KTM Tobadak, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Rabu (4/9/2024).
Baca juga: Tekan Angka Stunting yang Tembus 6.608, Begini Langkah Dinkes Mamuju
Ia menyebutkan, tahun 2023 ada 9.163 balita diukur atau 74.17 persen.
Sedangkan di tahun 2024 per bulan Juni sebanyak 11.093 balita diukur atau 92,43 persen.
"Jadi wajar kalau bertambah penemuan kasusnya," jelasnya.
Diketahui, angka stunting di Kabupaten Mamuju Tengah per Juni 2024 yakni 16,73 persen sedangkan 2023 sebanyak 14,92 persen.
"Kasus stunting tertinggi ada di kecamatan Topoyo yakni sebanyak 575 balita," jelasnya.
Kemudian menyusul, Kecamatan Karossa sebanyak 551 kasus, Kecamatan Pangale 282 kasus, Kecamatan Budong-budong 268 kasus dan Kecamatan Tobadak 180 kasus.
Ia menyebutkan upaya dilakukan Pemda Mamuju Tengah dalam rangka pencegahan kasus stunting dimulai dari remaja.
Yakni, pemberian tablet tambah darah pada remaja putri, skrining anemia (pemeriksaan hemoglobin) pada siswi kelas 7 dan 10 dan pembinaan kesehatan di sekolah.
Kemudian Ibu hamil, dilakukan pemeriksaan ANC, kelas ibu hamil, pendampingan ibu hamil KEK dan Resiko tinggi (Risti).
Hingga balita, yakni kelas ibu balita, pemantauan pertumbuhan balita di posyandu, suplementasi vitamin A, pemberian obat cacing, pendampingan pemberian mp-ASI dan ASI eksklusif dan pendampingan rujukan balita stunting.
Selain itu, ada juga pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal, sasarannya ibu hamil KEK dan balita bermasalah gizi (balita tidak naik berat badannya, balita berat badan kurang, dan balita gizi kurang).
"Kesemuanya itu merupakan upaya Pemerintah Daerah menurunkan angka stunting di Mamuju Tengah," tutupnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.