keracunan makanan

Polisi Mulai Selidiki Kasus Keracunan MBG di Tapalang Mamuju, Hasil Uji Lab Ditemukan Bakteri

Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir, membenarkan penyelidikan awal kasus ini sebelumnya dilakukan oleh Satreskrim Polresta Mamuju.

Penulis: Suandi | Editor: Abd Rahman
Suandi/Tribun-Sulbar.com
Keracunan MBG – Dua siswi SMPN 1 Tapalang yang diduga keracunan makanan program MBG dirawat di Puskesmas Tapalang, Kabupaten Mamuju, Rabu (24/9/2025). Keduanya mengalami sesak napas dan merupakan bagian dari total 13 korban. (Suandi/Tribun) 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kasus dugaan keracunan massal makanan bergizi gratis (MBG) yang menimpa 27 pelajar SD dan SMP di Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, memasuki babak baru. 

Polda Sulawesi Barat (Sulbar) resmi mengambil alih proses penyelidikan.

Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir, membenarkan penyelidikan awal kasus ini sebelumnya dilakukan oleh Satreskrim Polresta Mamuju. 

Namun kini penanganannya dilimpahkan ke Polda Sulbar.

Baca juga: SPPG 54 Tobadak Mamuju Tengah Salurkan 2.900 Paket MBG Setiap Hari ke 17 Sekolah

Baca juga: Polisi Bubarkan Aksi Tawuran Antar Pelajar di Mamuju

“Iya, sekarang ditangani Polda Sulbar,” ujar Herman, saat ditemui di Mapolresta Mamuju, Jl KS Tubun, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Kamis (2/10/2025).

Hal tersebut turut dibenarkan Kabid Humas Polda Sulbar, Kombes Pol Slamet Wahyudi. 

“Saat ini masih dalam proses penyelidikan,” katanya singkat.

Sebelumnya, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manakarra, melaporkan kasus ini ke Polresta Mamuju.

Mereka meminta agar polisi mengusut tuntas dugaan keracunan MBG tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mamuju, dr. Sita Harit Ibrahim, mengungkapkan hasil uji laboratorium Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju menunjukkan adanya bakteri Escherichia coli (E. coli) pada nasi yang dikonsumsi siswa.

“Dari lima sampel makanan, hanya tiga yang bisa diperiksa, yakni nasi, ayam crispy, dan buah semangka. Hasilnya, E. coli hanya ditemukan pada nasi,” ujar Sita, Rabu (1/10/2025).

Menurutnya, bakteri tersebut berpotensi menghasilkan racun yang dapat menimbulkan gejala keracunan, terutama bila proses pemasakan nasi tidak sempurna.

Selain hasil uji laboratorium, Dinkes Mamuju juga menemukan masalah pada pengelolaan dapur MBG di Tapalang

Beberapa peralatan dapur, termasuk wadah makanan, tidak dibersihkan dengan air mengalir sehingga berpotensi menjadi sumber kontaminasi.

“Kami masih menelusuri sumber pasti E. coli ini. Namun jelas ada catatan serius terkait kebersihan dan pengolahan makanan di dapur program MBG,” kata Sita.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved