Mamuju Tengah

Antisapasi Keracunan Makanan MBG,Kepsek SMPN 6 Topoyo Bentuk Tim Piket Pengawasan

Menurutnya, sebelum makanan tersebut dinikmati siswa, guru terlebih dahulu mengecek makanan mereka.

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Abd Rahman
Sandi Anugrah
MBG SMP - Murid saat menyantap menu MBG di SMPN 6 Topoyo, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Kamis (2/10/2025). Mereka sangat lahap memakan MBG tersebut. (Sandi/Tribun) 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Pihak SMP Negeri 6 Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) melakukan pengawasan ketat terhadap Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolahnya.

Ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal tidak diinginkan yang terjadi di beberapa daerah, seperti keracunan makanan.

Kepala SMPN 6 Topoyo, Mahmud mengatakan, ia menunjuk guru piket untuk mengawasi MBG sebelum disantap muridnya.

Baca juga: E. coli Ditemukan di Nasi MBG, 27 Siswa Keracunan di Tapalang, Polda Sulbar Ambil Alih Kasus

Baca juga: Polisi Mulai Selidiki Kasus Keracunan MBG di Tapalang Mamuju, Hasil Uji Lab Ditemukan Bakteri

Menurutnya, sebelum makanan tersebut dinikmati siswa, guru terlebih dahulu mengecek makanan mereka.

Jika makanan tersebut ditemukan sesuatu yang bisa membahayakan kesehatan siswa maka guru tidak mengijinkan muridnya untuk memakannya.

Namun, ketika dirasa sudah aman, maka guru akan mempersilahkan siswa untuk memakannya.

Tidak sampai disitu, para guru ini berjaga di ruangan untuk memastikan anak didiknya makan dengan nyaman.

"Setiap hari, ada guru piket yang mengawasi MBG mulai baru tiba sampai makanan tersebut habis, hingga pengumpulan ompreng," ucap Mahmud ditemui di depan ruang kelas SMPN 6 Topoyo, Jalan Poros Bayor, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Mateng, Kamis (2/10/2025).

Ia mengatakan, sejauh ini tidak ditemukan sesuatu yang berbahaya untuk kesehatan anak.

Bukan hanya itu, ia juga belum pernah menerima laporan atau keluhan baik dari siswa itu sendiri maupun orang tua siswa.

"Alhamdulillah, sejauh ini berjalan dengan baik," ucapnya.

Mahmud berharap, program ini bisa membantu pemenuhan gizi anak dan tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan utamanya keracunan dan lainnya.

Adapun penyaluran MBG di SMPN 6 Topoyo sudah berlangsung sekitar empat pekan.

Jumlah murid penerima MBG di SMPN 6 Topoyo sebanyak 400 lebih anak. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved