Keracunan MBG

E. coli Ditemukan di Nasi MBG, 27 Siswa Keracunan di Tapalang, Polda Sulbar Ambil Alih Kasus

Selain itu, tim Dinkes juga menemukan sejumlah masalah di dapur penyedia MBG di Tapalang.

Editor: Nurhadi Hasbi
suandi
Keracunan - Nur Afika (kiri) saat dirawat usai menyantap menu MBG di Puskesmas Tapalang, Kabupaten Mamuju, Selasa (24/9/2025). Ia mengaku mengalami gejala seperti sakit kepala, mual, dan sakit perut tak lama setelah makan. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) menimpa 27 pelajar SD dan SMP di Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, kini ditangani langsung Polda Sulawesi Barat (Sulbar).

Sebelumnya, penyelidikan dilakukan oleh Satreskrim Polresta Mamuju.

Namun kini, penanganan resmi dilimpahkan ke Polda Sulbar.

Baca juga: BPOM Temukan Kuman E. coli pada Nasi MBG di Tapalang Mamuju: Sangat Berbahaya bagi Tubuh

Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir, membenarkan hal tersebut saat ditemui di Mapolresta Mamuju, Kamis (2/10/2025).

"Iya, sekarang kasusnya ditangani Polda," jelasnya.

Hal tersebut dibenarkan Kabid Humas Polda Sulbar, Kombes Pol Slamet Wahyudi.

“Saat ini masih proses penyelidikan,” ujarnya singkat.

Kasus ini sebelumnya dilaporkan ke Polresta Mamuju oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manakarra. 

Mereka mendesak kepolisian mengusut tuntas dugaan keracunan tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, dr. Sita Harit Ibrahim, mengungkapkan hasil uji laboratorium Balai POM Mamuju menunjukkan adanya bakteri Escherichia coli (E. coli) pada makanan yang dikonsumsi siswa.

“Dari lima sampel, hanya tiga yang bisa diperiksa: nasi, ayam crispy, dan semangka. Hasilnya, E. coli ditemukan pada nasi,” jelas Sita, Rabu (1/10/2025).

Ia menjelaskan, E. coli dapat menghasilkan racun berbahaya jika nasi tidak dimasak dengan baik.

Selain itu, tim Dinkes juga menemukan sejumlah masalah di dapur penyedia MBG di Tapalang.

Beberapa peralatan dan wadah makanan tidak dicuci menggunakan air mengalir, yang meningkatkan risiko kontaminasi.

“Kami masih menelusuri sumber utama bakteri E. coli. Tapi yang pasti, ada masalah serius dalam kebersihan dan pengolahan makanan di dapur MBG,” tegas Sita. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved