Keracunan MBG

Dinkes Mamuju Ungkap Ada Kuman Berbahaya di Makanan MBG Sebabkan 27 Siswa di Tapalang Keracunan

Uji laboratorium dilakukan oleh Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju terhadap lima sampel makanan. 

Penulis: Suandi | Editor: Nurhadi Hasbi
Suandi/Tribun-Sulbar.com
Hasil Uji Lab - Kepala Dinkes Mamuju, dr. Sita Harit Ibrahim, saat ditemui di ruang kerjanya, Kantor Dinkes Mamuju, Rabu (1/10/2025). Ia mengungkap hasil uji laboratorium terkait kasus keracunan massal yang menimpa 27 pelajar SD dan SMP di Kecamatan Tapalang. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mamuju mengungkap hasil uji laboratorium terkait kasus keracunan massal yang menimpa 27 pelajar SD dan SMP di Kecamatan Tapalang

Para siswa sebelumnya dilaporkan mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (24/9/2025).

Kepala Dinkes Mamuju, dr. Sita Harit Ibrahim, menyebut uji laboratorium dilakukan oleh Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju terhadap lima sampel makanan.

Baca juga: Trauma Keracunan, Afika Siswi SD di Mamuju Ogah Makan MBG Lagi Lihat Ayam Goreng Masih Berdarah

Baca juga: Hasil Uji BPOM Terhadap Saus, Nasi, Ayam, Tempe, dan Air Dikonsumsi 26 Siswa Keracunan MBG di Mamuju

Namun, hanya tiga yang bisa diperiksa karena dua sampel lainnya telah rusak.

“Tiga sampel yang diperiksa adalah nasi, ayam crispy, dan buah semangka. Hasilnya, kuman Escherichia coli ditemukan pada nasi,” kata Sita saat ditemui di ruang kerjanya, Kantor Dinkes Mamuju, Rabu (1/10/2025).

Menurutnya, kuman tersebut berpotensi menghasilkan racun yang bisa menimbulkan gejala keracunan pada anak-anak yang mengonsumsi nasi tersebut.

“Di ayam maupun buah tidak ditemukan kuman. Jadi hanya pada nasi. Dugaan kami, proses pemasakan nasi yang tidak sempurna menyebabkan pertumbuhan kuman,” jelasnya.

Dinkes Mamuju telah berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi Sulawesi Barat, pemerintah daerah, hingga pihak pengawas penyelenggara program MBG di Tapalang untuk menindaklanjuti temuan tersebut.

Meski demikian, pihaknya masih menelusuri asal mula kontaminasi. 

“Kuman E. coli ini bisa mengeluarkan racun dalam makanan. Dari mana sumbernya, kami belum bisa pastikan. Namun sifat alaminya memang dapat menimbulkan keracunan bila masuk ke tubuh,” ujar Sita.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved