Kasus Dugaan Korupsi di Dinkes Mamuju, Polisi Segera Periksa Rekanan Pengadaan Alkes

TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Sat Reskrim Polresta Mamuju terus mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (Alkes) di Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

Usai memeriksa empat orang saksi dalam kasus dugaan korupsi tersebut, kini penyidik tindak pidana korupsi (Tipidkor) Polresta Mamuju akan memeriksa penyedia barang proyek alkes.

"Kami akan periksa rekanan (penyedia), saya akan ke Jakarta lakukan pemeriksaan," kata Kanit Tipidkor Sat Reskrim Polresta Mamuju Ipda Fantri Alfaisar saat ditemui Tribun-Sulbar.com di Kantornya Jl Ks Tubun, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju,Senin (27/5/2024).

Baca juga: Komisi III DPRD Mamuju Akan Panggil Dinkes Mamuju Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Alkes

Baca juga: Ada Aroma Dugaan Korupsi di Dinkes Mamuju, Polisi Usut Dugaan Markup Pengadaan Alat Antropometri

Dalam kasus pengadaan antropometrik atau alkes di Dinkes Mamuju itu menelan anggaran sebanyak Rp 2,5 miliar.

Kasus ini diduga ada mark up anggaran, sehingga ada indikasi korupsi.

Proyek yang terindikasi mar kup di Dinkes Mamuju ini proyek pengadaan antropometri sebanyak 200 unit, unit harga antropometri tersebut kisaran Rp 12 juta.

Sebanyak 200 alat antropometri tersebut disalurkan kepada kelompok pos yandu yang ada di Kabupaten Mamuju untuk penanganan stunting.

Empat orang diperiksa itu Pejabat Pembuat Komitemen (PPK), Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pokja dan Penunjukan Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman