BPS Sulbar

Data BPS, Ekonomi Sulbar Peningkatan YoY Dari Rp8,27 T di Triwulan I 2023 ke Rp8,77 T di 2024

Tina mengatakan, dalam mengolah data BPS Sulbar menggunakan dua pendekatakan dalam menghitung PDRB atau pertumbuhan ekonomi

Penulis: Lukman Rusdi | Editor: Ilham Mulyawan
Lukman/ Tribun Sulbar
Kepala BPS Sulbar Tina Wahufitri saat diwawancarai wartawan di Kantor BPS, Senin (6/5/2024) 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat triwukan I 2024 tumbuh 6,02 persen secara yean on year (YoY).

Data ini berdasarkan Analisa Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat.

Kepala BPS Sulbar,Tina Wahyufitri menyebutkan, peningkatan ekonomi terlihat dari Produk PDRB (Domestik Regional Bruto) atas dasar harga konstan yang mengalami peningkatan dari Rp8,27 triliun di triwulan I 2023 menjadi Rp8,77 triliun pada triwulan I 2024.

Ditambah secara quartal to quartal (Q to Q) pada triwulan I 2024 dibanding 2023 mengalami kontraksi sebesar 2,71 persen.

“Itu kita bisa lihat dari PDRB atas dasar harga konstan yang turun dari 9,01 triliun rupiah menjadi 8,77 triliun rupiah,” ungkap Tina, Senin (6/5/2024) saat konfrensi pers di Kantor BPS Sulbar, Jl Martadinata, Mamuju, Sulawesi Barat.

Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi secara Q to Q terkontraksi sebesar 2,71 persen, pertumbuhan itu tidak terlepas dari faktor musiman.

Tina mengatakan, dalam mengolah data BPS Sulbar menggunakan dua pendekatakan dalam menghitung PDRB atau pertumbuhan ekonomi, pertama yaitu menurut konsumsi atau pengeluaran.

Baca juga: Mantapkan Diri Maju di Pilkada Polman, Andi Bebas Manggazali Sudah Ambil Formulir di 4 Parpol

Baca juga: Enam Fraksi DPRD Sulbar Menolak, Usulan Hak Interpelasi Soal Penggantian Sekwan Tak Dilanjutkan

Kemudian kedua menurut produksi atau lapangan usaha.

Ia menjelaskan, struktur PDRB menurut pengeluaran triwulan I 2024 di Sulbar, masih didominasi komponen konsumsi rumah tangga yang mencapai 51,63 persen kemudian kedua ada ekspor 45,54 persen.

“Tertinggi itu ada pada konsumsi LNPRT yang mencapai 25,3 persen disusul konsumsi pemerintah sebesar 16,08 persen, semua komponen pada periode ini mengalami pertumbuhan yang positif,” jelasnya.

Terakhir pertumbuhan ekonomi menurut lapangan usaha, listrik dan gas yang mampu tumbuh sebesar 18,16 persen, kedua ada industri pengolahan sebesar 13,65 persen, selanjutnya ada jasa kesehatan dan kegiatan sosial tumbu sebesar 12,04 persen.

“Jika kita melihat secara QtoQ yang mengalami kontraksi secara mendalam iti ada pada kategori kontruksi yang terkontraksi sebesar 18,79 persen kemudian sisusul pertambangan dan penggalian sebesar 7,82 persen,” tutup Tina. (*)

Laporan Wartawan Tribunsulbar.com, Lukman Rusdi

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved