Opini

Menyikapi Pesta Demokrasi Penuh Intrik dan Gimik dengan Kacamata Moderasi

Selamat berkontestasi bagi yang terlibat di dalamnya, dan selamat menikmati tontonan tanpa anarkis bagi kita yang berada di luar ring pertarungan.

Editor: Nurhadi Hasbi
dok Muh Yusrang
Muh Yusrang, S.H (Nomine Penyuluh Agama Islam Award Nasional 2023) 

Wujud nyata dari kecintaan kita terhadap bangsa ini yaitu dengan ikut menyukseskan pesta demokrasi di setiap penyelenggaraannya.

Tentunya dengan memperhatikan nilai-nilai keadilan.

Perihal kecintaan terhadap bangsa dan tanah ari ini, jauh hari telah ditanamkan oleh para pejuang bangsa termasuk kalangan alim ulama seperti sebuah ungkapan: “Hubbul Wathon Minal Iman, Cinta Tanah Air bagian dari Iman”

Anti Kekerasan

Salah satu semangat yang perlu dimiliki dalam menunjukkan rasa kecintaan kita atas bangsa ini yaitu dengan memiliki semangat anti kekerasan.

Pergulatan narasi menuju pemilihan pemimpin tidak hanya dibubuhi gimik dan intrik melainkan juga mengandung unsur kekerasan-kekerasan verbal.

Kalau menghitung, maka sudah tak terbilang kekerasan verbal terjadi bahkan pada kontestasi sebelum-sebelumnyanya. Hingga banyak yang terseret ke dalam kasus hukum.

Oleh karena itu, salah satu semangat yang dipegang para Founding Fathers hingga berdirinya bangsa ini yaitu semangat Anti Kolonialisme dan Imperialisme.

Jika ditafsirkan secara bebas, maka semangat yang dimaksud ialah Anti Kekerasan baik secara Fisik maupun Non Fisik.

Semangat ini perlu kita jaga dan jadikan pegangan. Berbeda pilihan itu sah-sah saja namun yang paling utama ialah hindari kekerasan yang bisa memicu perpecahan.

Allah SWT mengingatkan kepada kita: “Katakanlah: ‘Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar (mengaiaya)" (surat Al A'raf ayat 33)

Toleransi

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa perbedaan itu adalah sebuah keniscayaan yang senantiasa terus mengambil bagian dalam proses kehidupan manusia.

Dalam prosesnya itu tidak hanya dapat berakibat positif melainkan juga berpotensi memicu pertikaian.

Semuanya bergantung pada sikap dan cara pandang kita atas perbedaan tersebut.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved