Dampak El Nino
Petani di Polman Terpaksa Gantian Pakai Pompa Air untuk Airi Lahan Sawah yang Kekeringan
petani di kelompoknya menyampaikan permintaan bantuan berupa tambahan mesin pompa air karena banyak lahan yang harus dialiri air
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Ilham Mulyawan
Fahrun/Tribun-Sulbar.com
Para petani di Desa Indomakkombong Kecamatan Matakali, Polman Pakai mesin pompa air untuk menghadapi musim kemarau panjang, Selasa (22/8/2023).
Disebutkan umur padi sekitar 40 hari sudah ditanam tetapi belum pernah dialiri air.
Agustan menyebut modal untuk menanam padi dalam satu hektar mencapai kurang lebih Rp 3 juta.
Mulai dari biaya traktor, biaya tanam, atau seluruh pengelolaan pada saat menanam atau turun sawah.
"Sementara ini ada 60 hektare yang terancam gagal panen, puluhan juta kerugian ini pak," lanjutnya.
Agustan mengatakan selama ini warga memanfaatkan irigasi air dari bendungan Sekka-Sekka di Kecamatan Mapilli.
Jarak antaran Kecamatan Mapilli dan Matakali pun cukup jauh hingga aliran air tidak mencukupi.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli
Halaman 2 dari 2
Berita Terkait:#Dampak El Nino
Warga Segerang Polman Kekeringan Gali Sumber Mata Air di Pinggir Sungai |
![]() |
---|
Pj Gubernur Sulbar Keluarkan Perintah Siaga Darurat Kebakaran Hutan hingga 31 Maret 2024 |
![]() |
---|
Kemarau, UPTD Air Bersih Mamuju Tengah Minta Warga Mateng Irit Pakai Air |
![]() |
---|
Dampak El Nino, Sawah Kekeringan Kini Harga Bahan Cabai dan Tomat Naik di Mamuju |
![]() |
---|
Petani Milenial di Mamuju Akan Beralih Tanam Semangka Akibat Dampak El Nino |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.