Timsel Bawaslu Bantah Adanya Peserta Titipan, Sulfan: Kita Dalami Tanggapan Masyarakat

Diketahui, gagal dalam seleksi Bawaslu untuk periode 2023-2028.

Salah satu peserta Pemilihan Umum 2024, Muhaimin Faisal, menyoroti hal itu.

Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Sulbar ini, menyatakan bahwa kemunculan Ajmal sebagai salah satu Perseta seleksi Bawaslu di Pasangkayu adalah hal menarik.

Menurutnya, sulit bagi peserta pemilu untuk menghindari dugaan seleksi tak fair dilakukan Timsel Bawaslu dengan adanya kemunculan peserta dari luar daerah.

"Karena tidak mungkin nekad menyebrang kampung ke Pasangkayu dengan jarak yang cukup jauh ada guide," sebut, Muhaimin Faisal, saat dihubungi via telepon, Rabu (19/7/2023).

Menurutnya, kejadian ini bisa saja dianggap prejudice, tetapi memberikan kesempatan kepada orang untuk berpikir salah juga sebuah kesalahan.

"Karena itu, ini agak mengganggu nilai moral dan etika yang seharusnya menjadi sikap dasar utama seorang pengawas sekaligus menjadi alat uji integritas para timsel," terang pria asal Polman ini.

Hal senada juga, disampaikan salah satu politisi muda di Pasangkayu Ediyanto.

Calon anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat dapil Pasangkayu ini, mengaku kaget tiba-tiba dari 12 nama calon anggota Bawaslu yang lulus ada peserta dari daerah lain.

"Kita bicara soal etika. Rasa-rasanya, tidak etis kalau ada yang dari daerah lain menjadi anggota Bawaslu, sementara di daerah kita juga banyak SDM," katanya saat dihubungi via telepon.

Mantan Presiden Mahasiswa Universitas Tadulako ini, menyatakan kejadian ini juga akan menjadi ukuran integritas para Timsel, apa lagi ini adalah seleksi lembaga pengawas pemilu.

Salah seorang aktivis di Pasangkayu, Sahidin SH, mengaku sudah mencermati dalam proses tahapan seleksi Bawaslu ini.

Berbagai tanggapan masyarakat sementara salam proses penelitian dan pengkajian.

Jika ada hal pelanggaran ditemukan, Sahidin berjanji akan melaporkan Timsel Bawaslu.(*)

Laporan wartawan TRIBUN-SULBAR.COM, Habluddin