Hari Kesaktian Pancasila

Masihkah Pancasila Sakti?

Para peserta upacara hanya ikut pembacaan Pancasila tanpa pernah meresapi makna terkandung dalam Pancasila. 

Editor: Nurhadi Hasbi
dok Ilham Sopu
Ilham Sopu, salah satu cendikiawan Muslim asal Kabupaten Polman, Sulawesi Barat, sehari-hari sebagai pengajar di salah satu pondok pesantren di Pambusuang. 

Oleh : Ilham Sopu

MASIHKAH Pancasila itu sakti, pertanyaan ini mungkin sebagian orang tidak tertarik untuk membincangkannya.

Apalagi generasi hari ini, yaitu generasi Z. Di setiap upacara hari Senin, pembacaan Pancasila oleh pembina upacara dan diikuti oleh seluruh peserta upacara, itu adalah seremonial yang tidak punya makna.

Para peserta upacara hanya ikut pembacaan Pancasila tanpa pernah meresapi makna terkandung dalam Pancasila

Pancasila seperti kata-kata yang terlontar dari mulut yang tidak punya makna apa-apa.

Baca juga: Kemenkum Sulbar Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Komitmen Jaga Ideologi Negara

Hari kesaktian Pancasila begitu sepi, hanya segelintir saja  anak bangsa yang memposting hari kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober.

Pancasila tergusur dari media sosial, digusur oleh informasi-informasi media sosial yang tidak bermanfaat yang tidak menambah kecintaan kepada negara ini.

Gambaran seperti ini yang kita saksikan hari ini, rasa nasionalisme anak bangsa kita semakin terkikis, semakin terkuras dengan hal-hal yang tidak bermanfaat, nilai-nilai Pancasila yang begitu syarat dengan makna kebangsaan, itu tidak tergambarkan kepada generasi-generasi kita hari ini. 

Kenapa generasi kita, tidak punya rasa kebangsaan yang kuat, kurang memahami nilai-nilai Pancasila, lebih-lebih tidak mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

Salah satu penyebab dari terputusnya nilai-nilai Pancasila atau tidak terwariskan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda kita hari ini, karena para pemimpin kita, para pengambil kebijakan, tidak punya perhatian atau tidak adanya political will, lebih-lebih politikal action, untuk mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila terhadap generasi kita hari ini.

Para pendiri bangsa ini, atau founding fathers kita,  begitu besar jasanya, terhadap keberadaan negara atau bangsa ini, mereka mewariskan nilai-nilai yang begitu berharga atau fondasi kebangsaan terhadap negara ini.

Konsep terhadap pondasi bangsa yakni Pancasila berhari-hari mereka pikirkan, mereka tidak berfikir secara parsial, bukan untuk kepentingan dirinya, tetapi untuk kepentingan bangsa kedepan.

Betapa tulusnya para pendiri bangsa untuk memikirkan bangsa ini, supaya bisa bertahan untuk waktu yang panjang. Kita para generasi sesudahnya, hanya akan merawat dan memperjuangkan warisan yang sangat berharga tersebut.

Pertanyaannya sekarang, apakah kita sudah merawat dan memperjuangkan warisan dari para founding fathers kita, jawabannya kita lihat perjalanan bangsa pasca kemerdekaan sampai hari ini.

Kita sudah membaca perjalanan bangsa ini, dalam konteks hari ini, generasi kita adalah generasi yang tuna sejarah, mereka buta terhadap perjuangan para founding fathers, para elit kita tidak punya kepedulian terhadap perjalanan bangsa yang terseok-seok pada hari ini.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Wajah Baru Pendidikan Indonesia

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved