Festival Media 2025

Sarasehan AJI di Fesmed 2025 Dorong Jurnalis Perbanyak Indepth News dan Media Alternatif

AJI Indonesia menyadari tidak semua redaksi memberi ruang bagi laporan mendalam.

Editor: Nurhadi Hasbi
Istimewa
FESMED 2025 - Sarasehan AJI Indonesia di Festival Media 2025 di Makassar menjadi momentum konsolidasi AJI untuk memperkuat strategi menghadapi tantangan kebebasan pers, sekaligus menegaskan pentingnya etika, kualitas liputan, dan solidaritas jurnalis di seluruh Indonesia. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAKASSAR – Sarasehan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia di Benteng Ujung Pandang, Kota Mandar, hasilkan sejumlah rekomendasi strategis untuk memperkuat kerja-kerja jurnalis, Sabtu (13/9/2025).

Sarasehan dihadiri langsung oleh Ketua AJI Indonesia, Nany Afrida, Sekjen AJI Bayu Wardhana, Ketua AJI Makassar Dhidit Haryadi, serta Ketua Panitia Fesmed Syahrul Ramadhan.

Sarasehan yang juga dihadiri sejumlah AJI kota merupakan rangkaian Festival Media (Fesmed) 2025 yang berlangsung sejak Jumat-Minggu 12-14 September 2025.

Baca juga: Pengajar Cek Fakta AJI Indonesia Ungkap 1.467 Informasi Sesat Tersebar di Medsos Saat Pemilu 2019

Di tengah tantangan kebebasan pers dan ketenagakerjaan media, peserta sarasehan menekankan pentingnya memperbanyak liputan mendalam (indepth news) fokus pada isu masyarakat, mulai dari konflik agraria, krisis lingkungan, hingga keberagaman.

Indepth news dianggap vital untuk mengembalikan fungsi media sebagai kontrol sosial dan pembawa suara publik yang kerap terpinggirkan.

AJI Indonesia menyadari tidak semua redaksi memberi ruang bagi laporan mendalam.

Karena itu, sarasehan merekomendasikan agar jurnalis dan komunitas pers memaksimalkan media alternatif sebagai saluran publikasi. 

Media alternatif dipandang bisa menjadi ruang hidup bagi karya-karya jurnalisme berkualitas yang sering kali tidak mendapat tempat di media arus utama.

Selain itu, peserta juga menekankan perlunya membentuk atau mengaktifkan kembali Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) sebagai wadah advokasi terhadap berbagai bentuk kekerasan yang dialami pekerja media.

Dalam aspek ketenagakerjaan, forum merekomendasikan pembentukan Forum Serikat Pekerja Lintas Media Indonesia (FSPMI) di setiap provinsi.

Wadah ini diharapkan memperkuat solidaritas pekerja media dalam memperjuangkan hak-hak dasar, termasuk upah layak dan kondisi kerja yang adil.

Rekomendasi terakhir yang muncul adalah memperkuat jejaring dengan masyarakat sipil, khususnya pers mahasiswa, jurnalisme warga, hingga para influencer yang memiliki visi sejalan dengan nilai-nilai AJI. 

Jejaring ini diharapkan mampu memperluas dampak gerakan kebebasan pers sekaligus memperkuat dukungan terhadap jurnalisme independen.

“Pers tidak bisa bekerja sendirian," ujar Nany Afrida dalam forum.

Karena itu, menurutnya jurnalis butuh kerja kolaboratif dengan masyarakat sipil, agar jurnalisme benar-benar kembali ke fungsi utamanya.

"Melayani kepentingan publik,” tegasnya.

Festival Media 2025 di Makassar menjadi momentum konsolidasi AJI untuk memperkuat strategi menghadapi tantangan kebebasan pers, sekaligus menegaskan pentingnya etika, kualitas liputan, dan solidaritas jurnalis di seluruh Indonesia. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved