Berita Sulbar

Anggaran Sulbar Dipotong Pusat Makan Minum Dihapus, SDK: Cukup Air Putih Saja

Suhardi Duka meminta ASN tidak mempermasalahkan kebijakan tersebut dan tetap loyal pada keputusan pemerintah pusat. 

Editor: Ilham Mulyawan
Humas Pemprov Sulbar
PERTUMBUHAN EKONOMI - Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, sambutan usai melantik Junda Maulana sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulbar di Ballroom Andi Depu, Kantor Gubernur Sulbar, Senin (10/11/2025). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka menyinggung kondisi anggaran pemerintahannya bersama Wakil Gubernur Sulbar, Salim S Mengga, yang kini diperhadapkan dengan pemotongan anggaran dari pusat.

Ia meminta ASN tidak mempermasalahkan kebijakan tersebut dan tetap loyal pada keputusan pemerintah pusat. 

Menurutnya, yang penting adalah bagaimana daerah bisa beradaptasi dan tetap berjalan.

Ia bahkan mengungkapkan bahwa alokasi anggaran untuk gubernur ikut terpangkas hingga 50 persen.

"Jadi bukan hanya saudara saudara yang merasakan itu. Saya pun melakukan pemotongan secara ekstrem. Uang makan minum sudah hapus saja. Tidak usah kita makam minum di ruangan cukup air putih saja," kata SDK saat Upacara Hari Kesadaran Nasional, Senin 17 November 2025.

Baca juga: Pembentukan Pos Bankum Sebagai Implementasi Program Asta Cita Presiden 

Baca juga: Bapperida Sulbar Evaluasi Kinerja dan Anggaran Triwulan IV 2025

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Suhardi Duka menyampaikan keprihatinan atas berkurangnya dana transfer dari pemerintah pusat sebesar Rp330 miliar.

Pengurangan anggaran tersebut membuat Pemprov harus mengambil langkah efisiensi secara menyeluruh.

“Rapat kerja hari ini dilandasi keprihatinan karena kita dikurangi Rp330 miliar dari dana transfer,” ujar Suhardi Duka usai rapat beberapa Waktu lalu.

Meski berada dalam tekanan fiskal, ia menegaskan Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi ASN tetap akan dipertahankan.

“Saya punya pilihan, menjalankan semua visi-misi dan menghapus TPP ASN, atau mempertahankan TPP ASN dan sedikit moderat terhadap visi-misi saya. Saya memilih mempertahankan TPP ASN,” tegasnya.

Sebagai konsekuensinya, sejumlah program daerah akan mengalami penyesuaian dan efisiensi.

Pemprov juga akan berupaya mencari tambahan anggaran dari program kementerian di Jakarta.

“Saya berharap ada tumpahan anggaran dari APBN. Maka saya tidak hapus TPP, tapi saya efisienkan program-program ke daerah, sambil mengganti dari program yang bisa saya tarik dari Jakarta,” katanya.

Sektor Prioritas Tetap Dipertahankan

Di tengah keterbatasan anggaran, Gubernur memastikan bahwa sejumlah sektor strategis tetap menjadi prioritas.

“Infrastruktur, pertanian, perkebunan, perikanan, kesehatan, UMKM, dan beasiswa tetap kita pertahankan. Walaupun peningkatannya tidak besar, minimal kita jaga apa yang sudah ada,” ujarnya.

Namun, salah satu pos yang akan dikurangi adalah dana hibah, termasuk bantuan kepada organisasi masyarakat dan lembaga non-pemerintah.

“Hanya hibah memang harus kita kurangi. Bantuan ke organisasi, bantuan hibah, itu tidak bisa dihindari,” pungkasnya.

Melalui langkah efisiensi dan strategi penyesuaian program, Pemprov Sulbar berharap tetap dapat menjaga stabilitas pemerintahan dan kualitas pelayanan publik, sambil menjajaki peluang pembiayaan tambahan dari pusat. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved