Kejurnas Catur

Peserta Kejurnas Catur: Kacau, Hadiah Tak Diberikan, Hotel Tak Dibayar, Kasihan Bikin Malu Gubernur

Ekspektasi peserta dari sejumlah provinsi terhadap event skala nasional ini tak sesuai harapan.

|
Penulis: Suandi | Editor: Nurhadi Hasbi
tangkapan layar
KEJURNAS CATUR - Peserta Kejurnas Catur di Mamuju asal Banten 
Ringkasan Berita:
  • Kejurnas Catur di Mamuju menuai kritik peserta dan viral di media sosial karena hadiah dan biaya hotel disebut belum dibayarkan.
  • Ketua Percasi Sulbar membantah isu pengusiran peserta dan menyebut terjadi miskomunikasi dengan pihak hotel.
  • Panitia mengakui keterbatasan anggaran akibat terlambatnya pencairan dana dan upaya pencarian sponsor.

 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur di Maleo Town Square, Mamuju, Sulawesi Barat, pada 7-13 November 2025, menyisahkan kesan tak baik bagi kontingen atlet.

Kesan tak baik itu bahkan menjadi sorotan hangat di jagat maya sejak usai penutupan, Kamis (13/11/2025).

Ekspektasi peserta dari sejumlah provinsi terhadap event skala nasional ini tak sesuai harapan.

Mereka kecewa terhadap panitia pelaksana.

Baca juga: Percasi Sulbar Minta Maaf, Hak Juara Kejurnas Catur Belum Terselesaikan karena Dana Terbatas

Salah satu peserta, lewat akun TikTok @sarjana_jengkol mengatakan, kondisi ini membuat Mamuju dan Sulbar malu. 

Ia menuding panitia pelaksana lalai dalam tanggung jawabnya. 

Dalam video tersebut, ia menyebut panitia belum memberikan hadiah kepada pemenang.

Bahkan tidak membayar biaya penginapan hotel para peserta.

Video tersebut telah dibagikan berkali-kali di media sosial Tiktok dan Facebook. 

Membuat citra negatif terhadap pelaksanaan Kejurnas Catur ke-50 di Mamuju rusak.

Menanggapi tudingan itu, Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Sulawesi Barat, H. Jayadi, menyampaikan klarifikasi.

Jayadi membantah tudingan pengusiran dari hotel.

Ia juga menyayangkan adanya miskomunikasi. 

Kata Jayadi, pihak hotel seharusnya membangun komunikasi lebih baik dengan panitia.

"Kalau ada isu mengatakan ada pengusiran oleh pihak hotel, saya kira ini perlu diperbaiki manajemen hotel. Karena kami telah membangun komunikasi, harusnya dikomunikasikan ke kita," ujar Jayadi, saat ditemui di salah satu Cafe di Mamuju, Kamis (13/11/2025).

Ia menjelaskan Percasi Sulbar memiliki tanggung jawab  berdasarkan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PB Percasi, terutama terkait penjemputan dan akomodasi tamu. 

Jayadi mengklaim, proses penjemputan tamu mulai dari bandara hingga pengantaran ke hotel sudah berjalan lancar.

Bahkan tidak ada komplain dari koordinator transportasi.

Jayadi mengakui adanya keterbatasan dihadapi panitia.

Terutama dalam hal dukungan anggaran untuk menyukseskan event nasional itu.

"Memang ada keterbatasan kami, terutama dalam persoalan anggaran untuk mendukung kesuksesan Kejurnas," kata Jayadi.

Ia menerangkan pihaknya telah berupaya maksimal mencari bantuan dana, mulai dari pemerintah daerah melalui Hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Hingga upaya mencari sponsor dan mitra ke berbagai wilayah, termasuk Makassar, Kalimantan, dan Jakarta.

Namun, Jayadi mengungkapkan terdapat keterlambatan dalam proses administrasi maupun penerimaan bantuan dana. 

Kondisi ini memaksa panitia pelaksana harus mensiasati keterbatasan anggaran agar Kejurnas tetap berjalan.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved