Makan Bergizi Gratis

Insiden Dugaan Keracunan di MTs, SPPG Sinyonyoi Kalukku : Seluruh Penyediaan MBG Sudah Sesuai SOP

Ia menjelaskan, seluruh staf dan relawan telah bekerja sesuai dengan standar yang berlaku.

Penulis: Suandi | Editor: Abd Rahman
Istimewa
KERACUNAN – Petugas Polsek Kalukku mendata korban dugaan keracunan makanan saat dirawat di Puskesmas Tampa Padang, Mamuju, Selasa (21/10/2025). 

“Sampel yang kami ambil terdiri dari nasi kuning, tempe orek, omelet telur, timun, pisang, dan susu kemasan,” ujar Kepala Balai POM Mamuju, Burham Sidobejo.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, dr. Sita Harit Ibrahim, menyebut pihaknya masih menunggu hasil laboratorium dari BPOM untuk memastikan penyebab pasti keracunan.

“Petugas kami sudah turun ke lokasi. Saat ini BPOM masih memeriksa sampel makanan. Jadi belum bisa dipastikan apakah keracunan disebabkan oleh makanan program MBG,” ujarnya.

Ia menambahkan, ada kemungkinan kontaminasi berasal dari dapur pesantren.

“Sedangkan bisa saja kontaminasi dari dapurnya pesantren sendiri karena kondisi sanitasinya juga kurang baik,” kata Sita.

20 Korban Alami Gejala Keracunan

Kasus dugaan keracunan ini menyebabkan 20 orang menjadi korban, termasuk seorang anak guru berusia tiga tahun.

Menurut Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir, makanan dari penyedia MBG diantarkan ke sekolah sekitar pukul 12.30 WITA.

Tak lama setelah dikonsumsi, sejumlah siswa mulai merasakan gejala seperti pusing, mual, dan muntah.

“Sekitar pukul 16.00 WITA mulai muncul gejala seperti pusing, mual, dan muntah,” kata Herman.

Sebanyak 17 siswa awalnya dilarikan ke Puskesmas Tampa Padang, dan jumlah korban terus bertambah hingga malam hari.

“Pukul 22.00 WITA ada tambahan satu korban, kemudian pukul 02.00 dini hari bertambah dua lagi. Total sampai sekarang ada 20 orang,” ujarnya.

Dari jumlah tersebut, 11 orang telah dipulangkan, sementara 9 lainnya masih menjalani perawatan di puskesmas setempat.

“Polsek Kalukku langsung mendatangi TKP dan melakukan olah TKP. Kami juga mengambil sampel dan mendata para korban,” kata Herman.(*)


Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved