Makan Bergizi Gratis

Insiden Dugaan Keracunan di MTs, SPPG Sinyonyoi Kalukku : Seluruh Penyediaan MBG Sudah Sesuai SOP

Ia menjelaskan, seluruh staf dan relawan telah bekerja sesuai dengan standar yang berlaku.

Penulis: Suandi | Editor: Abd Rahman
Istimewa
KERACUNAN – Petugas Polsek Kalukku mendata korban dugaan keracunan makanan saat dirawat di Puskesmas Tampa Padang, Mamuju, Selasa (21/10/2025). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pihak Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) Sinyonyoi menyampaikan permintaan maaf atas insiden dugaan keracunan yang menimpa puluhan siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darus Qur’an Nur Hadis Nahdatul Watong Gentungan, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju.

SPPG menegaskan kejadian tersebut terjadi di luar kendali mereka, meskipun seluruh tahapan penyediaan makanan telah mengikuti prosedur standar operasional (SOP).

“Kami SPPG Sinyonyoi pertama-tama minta maaf atas kejadian yang terjadi,” ujar Syahriani Jufri, SPPG Sinyonyoi, Kamis (23/10/2025).

Baca juga: Tinggalkan Kunci di Kontak, Motor Warga Polman Raib Digasak Maling Terekam CCTV

Baca juga: Warga Grebek Pasangan Bukan Suami Istri Berduaan di Kamar Rumah BTN di Polman

Ia menjelaskan, seluruh staf dan relawan telah bekerja sesuai dengan standar yang berlaku.

Mulai dari pengadaan bahan baku hingga distribusi makanan ke sekolah-sekolah penerima manfaat program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

“Staf dan relawan telah bekerja sesuai dengan prosedur yang ada, akan tetapi setelah berjalan beberapa minggu ini, hari ini ada kejadian yang betul-betul terjadi di luar kendali kami dan kejadian yang bukan dibuat-buat,” ujarnya.

“Pihak kami sudah memberikan yang terbaik, mempersiapkan terbaik dengan mengikuti seluruh prosedur yang ada,” lanjutnya.

Syahriani menambahkan, para relawan bekerja tanpa kenal lelah demi memastikan kelancaran program. 

Namun, pihaknya tetap akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah kejadian serupa terulang.

“Staf dan relawan sudah bekerja semaksimal mungkin dengan job-nya masing-masing, bahkan ada yang tidak tidur untuk mempersiapkan ini semua. Tentu ini akan kami evaluasi dan akan menjadi perbaikan ke depannya,” katanya.

Menurutnya, tidak ada unsur kesengajaan dalam kejadian tersebut.

“Tidak ada unsur kesengajaan dalam hal ini, murni ini adalah di luar kendali kami. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin agar proses pelayanan kepada adik-adik siswa penerima manfaat MBG ini maksimal,” ujar Syahriani.

BPOM dan Dinkes Ambil Sampel untuk Pemeriksaan

Usai kejadian, Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju bersama Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju langsung turun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan.

BPOM mengambil enam sampel makanan dari menu yang disajikan dalam program MBG yang dikelola oleh SPPG Lombang-Lombang.

“Sampel yang kami ambil terdiri dari nasi kuning, tempe orek, omelet telur, timun, pisang, dan susu kemasan,” ujar Kepala Balai POM Mamuju, Burham Sidobejo.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, dr. Sita Harit Ibrahim, menyebut pihaknya masih menunggu hasil laboratorium dari BPOM untuk memastikan penyebab pasti keracunan.

“Petugas kami sudah turun ke lokasi. Saat ini BPOM masih memeriksa sampel makanan. Jadi belum bisa dipastikan apakah keracunan disebabkan oleh makanan program MBG,” ujarnya.

Ia menambahkan, ada kemungkinan kontaminasi berasal dari dapur pesantren.

“Sedangkan bisa saja kontaminasi dari dapurnya pesantren sendiri karena kondisi sanitasinya juga kurang baik,” kata Sita.

20 Korban Alami Gejala Keracunan

Kasus dugaan keracunan ini menyebabkan 20 orang menjadi korban, termasuk seorang anak guru berusia tiga tahun.

Menurut Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir, makanan dari penyedia MBG diantarkan ke sekolah sekitar pukul 12.30 WITA.

Tak lama setelah dikonsumsi, sejumlah siswa mulai merasakan gejala seperti pusing, mual, dan muntah.

“Sekitar pukul 16.00 WITA mulai muncul gejala seperti pusing, mual, dan muntah,” kata Herman.

Sebanyak 17 siswa awalnya dilarikan ke Puskesmas Tampa Padang, dan jumlah korban terus bertambah hingga malam hari.

“Pukul 22.00 WITA ada tambahan satu korban, kemudian pukul 02.00 dini hari bertambah dua lagi. Total sampai sekarang ada 20 orang,” ujarnya.

Dari jumlah tersebut, 11 orang telah dipulangkan, sementara 9 lainnya masih menjalani perawatan di puskesmas setempat.

“Polsek Kalukku langsung mendatangi TKP dan melakukan olah TKP. Kami juga mengambil sampel dan mendata para korban,” kata Herman.(*)


Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved