Bapperida Sulbar

Bapperida Sulbar Sambut Delegasi PAIR Australia, Siapkan Riset Rumput Laut dan Krisis Iklim

Kunjungan ini bertujuan untuk mewujudkan sains yang berdampak langsung pada pembangunan daerah.

Editor: Abd Rahman
Istimewa
PAIR -- Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulawesi Barat menerima kunjungan Delegasi Partnership for Australia-Indonesia Research (PAIR). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulawesi Barat menerima kunjungan Delegasi Partnership for Australia-Indonesia Research (PAIR).

Pertemuan tersebut berlangsung di ruang rapat RPJMD pada Kamis, 9 Oktober 2025, di mana Sekretaris Bapperida Darwis Damir mewakili Kepala Bapperida untuk menyambut rombongan.

Kepala Bapperida Junda Maulana menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari rencana kolaborasi penelitian yang sudah dirintis sejak tahun lalu. 

Baca juga: Generasi Hilang? Job Hugging dan Lonely in the Crowd

Baca juga: Kakanwil Kemenkum Sulbar Bersama Jajaran Hadiri DSK, Bahas Permenkumham Nomor 15 Tahun 2020

Kunjungan ini bertujuan untuk mewujudkan sains yang berdampak langsung pada pembangunan daerah.

Darwis Damir menjelaskan bahwa tujuan Delegasi PAIR, yang dipimpin oleh Direktur Program PAIR, Dr. Eugene Sebastian, adalah memastikan perguruan tinggi yang ditunjuk tidak hanya menghasilkan riset, tetapi juga memastikan riset tersebut berdampak bagi masyarakat melalui pembangunan sains dan teknologi.

Menurut Darwis, program PAIR yang mempertemukan peneliti Indonesia dan Australia untuk menghasilkan penelitian akademis yang aplikatif, telah sejalan dengan Panca Daya Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.

"Program PAIR yang diusung secara tematik, telah sejalan dengan Panca Daya Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, bagaimana mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.Sehingga pengentasan [kemiskinan] tertuntaskan dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Darwis.

Dalam diskusi tersebut, Darwis Damir menyampaikan ada tiga fokus utama yang akan diteliti oleh PAIR di Sulawesi Barat, yaitu:

  1. Ditujukan untuk meningkatkan keberlanjutan dan produktivitas budidaya serta pengolahan rumput lauT
  2. Emisi Net Zero: Khusus pada fasilitas kesehatan di wilayah pesisir.
  3. Krisis Iklim dan Kesehatan.

Di tempat yang sama, Direktur Program PAIR, Eugene Sebastian, menegaskan bahwa riset mereka diarahkan pada isu perubahan iklim dan masyarakat pesisir di Sulawesi.

Sementara itu, Direktur Indonesia Program PAIR di Makassar, Hasnawati Saleh, menilai kehadiran PAIR sangat penting untuk memberikan dampak secara lokal ke masyarakat dan menghadirkan solusi serta rekomendasi kebijakan yang nyata.

Hasnawati menambahkan, PAIR beroperasi berdasarkan prinsip berbasis tempat (melibatkan 6 Provinsi), melibatkan 24 Mitra berdampak, dan merupakan gabungan ilmu disiplin yang terdiri dari 19 Universitas dan 95 peneliti dari beragam disiplin ilmu.

Hadir pula dalam pertemuan ini adalah Ketua LPPM Unhas, Prof. Suharman Hamzah, Ketua LPPM Unsulbar, Muhammad Nasir Badu, serta sejumlah pejabat fungsional di lingkup Bapperida.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved