Bapperida Sulbar

Bapperida Optimalkan Peluang Bisnis Sawit Sulbar, Siapkan Proposal ke Danantara

Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulbar Darwis Damir

Editor: Abd Rahman
Istimewa
PELUANG BISNIS SULBAR- Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) serius menggarap potensi sektor perkebunan kelapa sawit sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi daerah. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) serius menggarap potensi sektor perkebunan kelapa sawit sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi daerah. 

Hal ini mengemuka dalam Rapat Pembahasan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sulbar yang dipimpin langsung oleh Gubernur di Ruang Kerja Gubernur, Selasa (7/10).

Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulbar, Darwis Damir, hadir mewakili Kepala Bapperida Junda Maulana untuk mengawal kebijakan strategis ini.

Menurut Darwis, pembahasan utama yang didorong oleh Gubernur adalah terkait Peluang Bisnis Provinsi Sulbar di Sektor Perkebunan Kelapa Sawit. Sektor ini dinilai memiliki potensi sangat besar mengingat pertumbuhan ekonomi Sulbar didominasi oleh pertanian dan perkebunan.

Baca juga: Evaluasi Kinerja Bidang AHU, Kadiv Yankum Kemenkum Sulbar Tekankan Sinkronisasi Data Monitoring

Baca juga: Kunci Gitar Mudah Tipe-X - Genit, Hits Lawas yang Kembali Viral dengan Lirik Hidup Warna-warni

"Bapak Gubernur mengharapkan Misi Pertama dari Panca Daya, yaitu Mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, dapat dirasakan oleh masyarakat, sehingga Pengentasan kemiskinan dapat dientaskan juga," ujar Darwis.

Untuk mencapai pemerataan ekonomi, Gubernur menginstruksikan agar dilakukan Pemerataan Pengembangan Wilayah Perkebunan Kelapa Sawit dari Kabupaten Pasangkayu ke daerah-daerah lain.

Tidak hanya pengembangan wilayah, Pemprov juga fokus pada pengembangan industri hilir dan investasi, termasuk rencana pembangunan pabrik pengolahan minyak sawit.

"Dalam pembahasan didiskusikan agar daerah potensi-potensi dilakukan pemetaan kembali agar dapat memenuhi persyarat luas yang diinginkan sebesar ±110 Ha," jelas Darwis.

Dari total luasan tersebut, Darwis menambahkan bahwa kawasan perkebunan direncanakan juga akan dibagi dan dikelola oleh masyarakat sekitar seluas ±20 Ha.

Lebih lanjut, Darwis mengungkapkan bahwa untuk menunjang sarana lain seperti Pabrik Kelapa Sawit, telah direncanakan pemanfaatan Kawasan Industri Belang-Belang di Kecamatan Kalukku seluas ±600 Ha, dengan memanfaatkan akses Pelabuhan Belang-Belang.

Mengingat keterbatasan fiskal daerah, Darwis memastikan bahwa rencana besar ini akan diusulkan untuk didanai oleh Danantara (Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara). Danantara adalah lembaga keuangan milik negara yang bertugas mengelola dan mengoptimalkan investasi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam rapat tersebut, Gubernur juga menekankan pentingnya pembinaan terhadap sawit rakyat melalui pendataan yang akurat dan penguatan tata kelola lahan untuk mendorong investasi yang lebih berkelanjutan.

Untuk melengkapi bahan dan dukungan proposal investasi kepada Danantara, Gubernur mengeluarkan perintah tegas kepada jajaran Kepala Dinas terkait, antara lain:

Kepala Dinas Kehutanan: Ditugaskan melakukan pemetaan dan perhitungan kembali wilayah.

Kepala Dinas Perkebunan: Bertanggung jawab menyiapkan Regulasi dan Narasi terperinci dan teknik.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved