Keracunan MBG

Cerita Siswi SD di Mamuju Tak Mau Lagi Terima Makanan Program MBG Usai Keracunan

Trauma itu muncul setelah ia mengalami keracunan usai menyantap makanan program MBG, Selasa (23/9/2025) lalu.

Editor: Nurhadi Hasbi
suandi
Keracunan - Nur Afika (kiri) saat dirawat usai menyantap menu MBG di Puskesmas Tapalang, Kabupaten Mamuju, Selasa (24/9/2025). Ia mengaku mengalami gejala seperti sakit kepala, mual, dan sakit perut tak lama setelah makan. 

“Mungkin ada kemasan tulisannya luntur sehingga terbaca 2025. Tapi setelah dicocokkan dengan nomor batch, hasilnya masih valid,” jelasnya.

Burham menambahkan, BPOM bertugas melakukan uji laboratorium jika terjadi dugaan keracunan.

Tetapi penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) tetap menjadi kewenangan pemerintah daerah.

Jumlah Korban Bertambah

Hingga Jumat (26/9/2025), Polresta Mamuju mencatat jumlah siswa yang mengalami gejala serupa bertambah menjadi 27 orang.

Mereka berasal dari SDN Taan Galung dan SMPN 1 Tapalang.

“Sebagian besar mengalami mual, muntah, bahkan ada yang mengeluhkan sakit di dada dan sesak napas,” ungkap Kepala SDN Taan Galung, Mursalim Angge.

Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir, menyebut kepolisian terus memantau kasus ini sambil menunggu hasil uji laboratorium dari BPOM.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved