PPPK Paruh Waktu
Kisah Bura, 17 Tahun Jadi Guru Honorer di Mamuju, Hanya Diminta Sabar saat Tak Lolos PPPK
Baginya, anak-anak di ruang kelas adalah alasan untuk tetap bertahan, meski upah ia terima jauh dari kata layak.
|
Penulis: Suandi | Editor: Abd Rahman
Istimewa
PPPK - Bura (50), saat ditemui ketika berunjuk rasa di Gedung DPRD Mamuju, Senin (15/9/2025). Perempuan itu sudah 17 tahun mengabdikan diri sebagai tenaga honorer di SD Inpres Sangkurio, Lingkungan Tamasapi, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju.
Bura tak kuasa menahan tangis. Baginya, sabar bukan lagi kata yang mudah diucapkan ketika usia semakin menua.
“Kalau saya masih 17 tahun, mungkin bisa lebih sabar menunggu. Tapi sekarang saya sudah 50 tahun,” katanya, suaranya tercekat.
Meski begitu, perempuan sederhana ini tetap berpegang pada satu hal: anak-anak yang diajarnya adalah masa depan.
Mereka adalah alasan ia terus berdiri di depan kelas, meski penghasilan tak menjanjikan.
“Saya berharap suara kami bisa didengar. Kami hanya ingin dihargai dan diberi kepastian,” kata Bura.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi
Rekomendasi untuk Anda
Berita Terkait:#PPPK Paruh Waktu
PPPK Paruh Waktu Membludak Urus SKCK di Polres Mamasa, Tiga Hari 1.000 Blangko Habis |
![]() |
---|
4.215 Honorer Pemprov Sulbar Lulus PPPK Paruh Waktu, Berpeluang Penuh Waktu Jika Hal Ini Terjadi |
![]() |
---|
Tahapan Pengangkatan PPPK Paruh Waktu 2025 dari MenpanRB: Kapan Terima SK dan Gaji Pertama? |
![]() |
---|
Hari Minggu, Kantor Polres Mamuju Tengah Tetap Diserbu Warga Urus SKCK untuk PPPK Paruh Waktu |
![]() |
---|
Pemkab Mamasa Akan Umumkan 4.651 PPPK Paruh Waktu, Segini Rincian Gaji dan Tunjangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.