Berita Mamuju Tengah

Komisi 3 DPRD Mamuju Tengah Tinjau Pustu Pangalloang Diduga Dikerja Asal-asalan

Ia mengatakan, hasil tinjauan di lapangan ia menemukan beberapa pengerjaan belum maksimal.

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Nurhadi Hasbi
Sandi Anugrah/Tribun-Sulbar.com
PEMBANGUNAN PUSTU - Anggota Komisi III DPRD Mateng tinjau mbangunan Pustu di Desa Pangalloang, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Selasa (23/9/2025). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Komisi 3 DPRD Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) meninjau pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) diduga dikerja asal-asalan di Desa Pangalloang, Kecamatan Topoyo.

Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Mateng, Marsud mengatakan, dirinya bersama beberapa Anggota DPRD Mamuju Tengah lainnya meninjau langsung pengerjaan Pustu berdasarkan adanya aduan masyarakat.

"Kami turun langsung mengecek seperti apa fakta di lapangan," ucap Marsud ditemui Tribun-Sulbar.com di lokasi pembangunan Pustu Desa Pangalloang, Kecamatan Topoyo, Mateng, Selasa (23/9/2025).

Baca juga: Pustu di Pangalloang Mateng Diduga Dikerjakan Asal-asalan, Pengawas Sebut Tukang Membandel

Ia mengatakan, hasil tinjauan di lapangan ia menemukan beberapa pengerjaan belum maksimal.

"Kalau kritik dari kami DPRD, tukangnya sih agak sembrono, sehingga perlu pembenahan dan evaluasi," jelasnya.

Selain itu, ketika ditemukan pengerjaan kurang volumenya oleh tim audit, maka perlu segera dikomunikasikan.

"Pada intinya kami berharap bangunan ini bisa utuh, sehingga pelayanannya bisa dinikmati masyarakat, khususnya masyarakat Pangalloang," imbuhnya.

Meski demikian, ia juga menegaskan DPRD Mateng akan terus memonitor perkembangan pembangunan Pustu di Desa Pangalloang ini.

Bukan hanya itu, pihaknya juga akan memonitor pembangunan Pustu lainnya agar selesai sesuai target dan bisa dinikmati masyarakat.

Aktivis HMI Soroti Pembangunan Pustu Pengalloang

Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mamuju Tengah (Mateng), Muhammad Rabbi menyoroti pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Pangalloang, Kecamatan Topoyo.

Hal itu dikarenakan, pembangunan Pustu tersebut diduga bermasalah, terkesan dikerja asal-asalan.

Menurutnya, pembangunan Pustu Desa Pangalloang perlu menjadi atensi khusus, bangunan dibuat sangat tidak presisi dan cenderung asal-asalan.

Bukan hanya itu, ia juga menyebut ada Pustu lain diduga bermasalah.

Padahal, satu Pustu dibangun menggunakan anggaran sebesar Rp749.726.390 juta.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved