Berita Mamuju Tengah

Pustu di Pangalloang Mateng Diduga Dikerjakan Asal-asalan, Pengawas Sebut Tukang Membandel

Dugaan ini mencuat setelah adanya sorotan dari sejumlah pihak, termasuk aktivis mahasiswa.

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Nurhadi Hasbi
Sandi Anugrah/Tribun-Sulbar.com
PEMBANGUNAN PUSTU – Tukang saat memperbaiki tiang bangunan Pustu di Desa Pangalloang, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Minggu (21/9/2025). 

Ia menyebut hal itu sebagai bentuk keteledoran dalam pelaksanaan teknis di lapangan.

Aktivis Soroti Pekerjaan Proyek

Sebelumnya, aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mamuju Tengah, Muhammad Rabbi, menyebut pembangunan Pustu di Desa Pangalloang terkesan asal jadi.

Menurutnya, bangunan tersebut tidak presisi dan dikerjakan tidak profesional.

"Bukan hanya di Pangalloang, ada tiga Pustu lain yang kami duga bermasalah," ungkapnya.

Ia menyebutkan, keempat Pustu yang diduga bermasalah berada di Desa Tasokko, Lembahada, Pangalloang, dan Sinabatta.

Keempat proyek ini disebut sudah dalam pengawasan khusus Kejaksaan Negeri Mamuju.

Padahal, satu unit Pustu dibangun dengan anggaran sebesar Rp749.726.390.

Rabbi mendesak Inspektorat Mamuju Tengah dan DPRD Mamuju Tengah untuk aktif melakukan pengawasan langsung di lapangan.

Senada, Ketua HMI Mateng, Taufik, juga menyebut adanya temuan teknis di proyek pembangunan Pustu di Desa Pangalloang.

"Terdapat dua pilar yang tidak presisi. Selain itu, kuda-kuda penopang atap seharusnya berjumlah 12, tetapi yang terpasang hanya 10," ungkap Taufik saat ditemui di lokasi proyek, Minggu (21/9/2025).

Pembangunan Pustu tersebut diketahui mulai dikerjakan pada 2 Juli 2025 dan ditargetkan rampung pada 29 Oktober 2025.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved