Pemkab Mateng

Peringati WCD 2025, Sekda Mamuju Tengah Ajak Masyarakat Sadar Kebersihan

Imbauan ini disampaikan lantaran masih banyak titik di wilayah perkotaan yang dipenuhi tumpukan sampah.

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Nurhadi Hasbi
Sandi Anugrah/Tribun-Sulbar.com
PENANGGULANGAN SAMPAH – Sekda Mateng, Litha Febriani, saat ditemui di depan Kantor Disdukcapil Mateng, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Jumat (19/9/2025). Ia turut hadir dalam kegiatan World Cleanup Day 2025. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar), Litha Febriani, mengajak masyarakat meningkatkan kesadaran akan kebersihan lingkungan.

Imbauan ini disampaikan lantaran masih banyak titik di wilayah perkotaan yang dipenuhi tumpukan sampah.

Beberapa titik yang disoroti antara lain bahu Jalan Poros Tobadak, pelataran Tugu Benteng Kayu Mangiwang, kompleks KTM Tobadak, dan sejumlah area keramaian lainnya.

Baca juga: Peringati World Cleanup Day, Pemkab Mateng Lakukan Pembersihan Massal

"Kami imbau masyarakat, ayo sama-sama membuang sampah pada tempatnya," ujar Litha saat ditemui di depan Kantor Disdukcapil Mateng, Jalan Soekarno–Hatta, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Jumat (19/9/2025).

Menurutnya, tanpa kesadaran dari masyarakat, permasalahan sampah akan sulit diatasi.

Karena itu, ia mengajak seluruh warga memanfaatkan momentum World Cleanup Day (WCD) 2025 untuk mulai disiplin membuang sampah pada tempatnya.

Apalagi, Pemkab Mateng telah menyiapkan tempat sampah di berbagai titik.

"Agar Mamuju Tengah bisa bersih. Karena kebersihan menciptakan keindahan dan menjauhkan kita dari sumber penyakit," tuturnya.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mateng, Asmuni, di bundaran Tugu Benteng Kayu Mangiwang.

Ia berharap masyarakat aktif membuang sampah di tempat yang sudah disediakan, agar DLH dapat mengangkutnya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Tabolang, Kecamatan Topoyo.

"Nantinya kami bisa memilah mana sampah organik dan anorganik," ujarnya.

Menurut data DLH Mateng, setiap hari sekitar 20 ton sampah di wilayah perkotaan diangkut dari berbagai titik.

Oleh karena itu, Asmuni menegaskan bahwa tanpa kerja sama masyarakat, penanganan sampah akan semakin sulit.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved