Breaking News

Pemkab Mateng

Data Kemendikdasmen : 3 Ribu Anak Tidak Sekolah di Mateng, Bupati Arsal Minta Warga Update KK

Sehingga, anak yang sudah sekolah sekarang masih belum tercatat dikarenakan pemilik KK belum memperbarui.

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Abd Rahman
Sandi Anugrah
AGENDA BUPATI - AGENDA BUPATI - Bupati Mateng, Arsal Aras saat ditemui di ruang kerjanya, Kantor Bupati Mateng, Jl Tammauni Pue Ballung, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Kamis (4/9/2025). Ia mengatakan aktivitas pemerintah berjalan seperti biasanya. (Sandi/Tribun) itemui di ruang kerjanya, Kantor Bupati Mateng, Jl Tammauni Pue Ballung, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Kamis (4/9/2025). Ia mengatakan aktivitas pemerintah berjalan seperti biasanya. (Sandi/Tribun) 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Bupati Mamuju Tengah, Arsal Aras mengimbau warga Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) memperbarui Kartu Keluarga (KK).

Imbauan ini diperuntukkan, agar data Anak Tidak Sekolah (ATS) sesuai data riil di Mamuju Tengah.

Dikarenakan, catatan Kemendikdasmen RI mendata sekitar 3.000 jiwa ATS di Mamuju Tengah.

Padahal menurutnya, angka tersebut sangat tinggi dibanding kenyataan di lapangan.

"Data tersebut kurang akurat, karena diambil berdasarkan KK," ucap Bupati Arsal dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com, Kamis, (11/9/2025).

Baca juga: Jawaban Gubernur atas Ranperda APBD 2026 Disetujui Fraksi, DPRD Sulbar Siapkan Jadwal Lanjutan

Baca juga: 114 Anak Muda di Polman Ikut Seleksi Pencarian Bakat di Klub Persiba Balikpapan

Menurutnya, banyak keluarga yang belum mengupdate kartu keluarganya.

Sehingga, anak yang sudah sekolah sekarang masih belum tercatat dikarenakan pemilik KK belum memperbarui.

"Saya sendiri, setelah cek KK saya ternyata masih ditemukan satu anak saya tidak sekolah, padahal anak Saya sekarang sudah sekolah semua," bebernya.

Sehingga, ia mengimbau seluruh masyarakat tanpa terkecuali segera mengupdate KK-nya agar ATS di Mamuju Tengah bisa sinkron.

Arsal juga mengungkap bahwa, di Desa di Babana ada sekitar 222 anak tercatat tidak sekolah.

Namun, setelah di cek kembali kelapangan (sesuai data baru) ternyata hanya ada 85 anak tidak sekolah

"Sehingga, perlu adanya pendataan ulang yang lebih akurat," terangnya.

Ia juga menegaskan, Pemerintah ingin mengembalikan anak-anak putus sekolah atau tidak sekolah untuk melanjutkan pendidikannya.

Baik itu secara formal atau non formal.

Diantara upaya Pemerintah Kabupaten Mamuju melalui Asisten I Bidang Pemerintahan Pemkab Mateng membuat inovasi bernama Kolaborasi Aksi Bersama Cerdaskan Anak tidak Sekolah (Kabar Cerdas).

Asisten I, Mahyuddin mengatakan, program ini dilakukan upaya mengurangi angka ATS di Mamuju Tengah

Dimana, telah membentuk Tim Satgas dengan melibatkan seluruh perangkat Desa di Mateng.

Saat ini ada dua desa terlibat Tim Satgas, yakni Desa Babana dan Desa Kambunong.

Kedepannya, 54 Desa di Mateng akan dibentuk Tim Satgas.

Tim satgas ini bertugas mencatat ATS di masing-masing desa dengan valid.

Olehnya itu, dengan adanya Kabar Cerdas ini, Pemkab mencoba menurunkan ATS.

Pemkab akan melakukan verifikasi berdasarkan usia.

Jika umurnya memungkin masuk SD atau SMP (21 kebawah), akan langsung di sekolahkan.

Sementara untuk yang berumur 21 tahun ke atas akan mengikuti Paket A, B dan C.

Terkait biaya, jenjang SD dan SMP yang umurnya 21 tahun ke bawah akan di tanggung oleh pemerintah.

Adapun 21 tahun keatas ditanggung masing-masing yang bersangkutan. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved