Demo Mamuju Tengah

Jenderal Lapangan Demo di Mamuju Tengah: Kami Disusupi Banyak Intel Hingga Potensi Ricuh

Fizi menyebut, secara umum aksi berjalan tertib dan kondusif. Namun, kericuhan sempat nyaris terjadi.

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Nurhadi Hasbi
Sandi Anugrah/Tribun-Sulbar.com
AKSI DEMO – Massa aksi saat memaksa masuk ke Kantor DPRD Mateng, Jl Tammauni Pue Ballung, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Senin (1/9/2025). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH – Jenderal Lapangan aksi massa aliansi OKP Cipayung Plus dan Masyarakat Mamuju Tengah, Fizi, mengungkapkan dinamika saat demonstrasi di Kantor DPRD Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat.

Fizi menyebut, secara umum aksi berjalan tertib dan kondusif. Namun, kericuhan sempat nyaris terjadi.

Ketegangan memuncak saat terjadi aksi saling dorong antara massa dan aparat.

Baca juga: Polresta Mamuju Tetapkan Dua Tersangka Pembawa Bom Molotov saat Demo di DPRD Sulbar

Insiden itu terjadi ketika demonstran mencoba masuk ke dalam gedung DPRD Mateng.

Fizi menjelaskan, aksi berlangsung di tiga titik.

Pertama di pelataran Tugu Benteng Kayu Mangiwang, lalu di Mapolres Mateng, dan terakhir di Kantor DPRD Mateng.

“Aksi berjalan kondusif di dua titik, yaitu di samping Tugu Benteng dan Mapolres,” kata Fizi saat ditemui di Sekretariat GMNI, Kompleks BTN Topoyo Indah Residence, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Rabu (3/9/2025).

Ketegangan justru terjadi saat massa tiba di Kantor DPRD Mateng, Jl Tammauni Pue Ballung, Desa Tobadak.

Pemicunya, kata Fizi, diduga karena ada provokator yang menyusup dalam barisan aksi.

Massa mendesak menduduki kantor DPRD namun dihadang aparat.

Fizi mengklaim, banyak intelijen dari kepolisian yang menyusup dalam barisan massa. Hal itu memicu kerancuan dan ketegangan.

Ia mengaku harus bekerja keras mengidentifikasi dan menghalau para penyusup.

“Kami mengenali mereka dari wajahnya. Selain itu, massa kami beri tanda khusus agar mudah dibedakan,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Ketua GMNI Mateng, Gibran.

Ia menyebut, keberadaan intelijen di dalam barisan membuat suasana kurang kondusif.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved