Mamuju
Memasuki Musim Hujan, Penyakit ISPA dan DBD di Mamuju Meningkat
Kepala Puskesmas Rangas, Sri Sulfiani, mengatakan peningkatan kasus ISPA mulai terlihat sejak Agustus hingga Oktober 2025
Penulis: Suandi | Editor: Abd Rahman
Ringkasan Berita:
- Puskesmas Rangas mencatat lonjakan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang signifikan sejak Agustus hingga Oktober 2025, dengan rata-rata sekitar 100 kasus per bulan.
- Peningkatan ini dipicu oleh musim hujan yang membuat udara lembap, sehingga virus dan bakteri mudah berkembang, dan anak-anak menjadi kelompok paling rentan.
- Selain ISPA, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) juga tetap menjadi perhatian, dilaporkan terjadi hampir setiap bulan meskipun jumlahnya fluktuatif
TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Memasuki musim penghujan, Puskesmas Rangas di Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, mencatat lonjakan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa bulan terakhir.
Kepala Puskesmas Rangas, Sri Sulfiani, mengatakan peningkatan kasus ISPA mulai terlihat sejak Agustus hingga Oktober 2025.
Menurutnya, perubahan cuaca dan kebersihan lingkungan menjadi faktor utama yang memicu peningkatan penyakit tersebut.
“Musim hujan menyebabkan udara menjadi lembap, sehingga virus dan bakteri mudah berkembang. Anak-anak paling rentan karena daya tahan tubuh mereka belum sekuat orang dewasa,” ujar Sri Sulfiani, saat ditemui di Puskesmas Rangas, Selasa (4/11/2025).
Baca juga: Fakta Lain Penembakan Polman, Pelaku Habisi Nyawa Korban Pakai Pistol Buatan AS, Dibeli Pakai Sabu
Baca juga: Usai di OTT Kasus Dugaan Korupsi. Gubenur Riau Tiba di Gedung KPK Pakai Kaos Putih Tanpa Sepatu
Data Puskesmas Rangas mencatat, pada Agustus 2025 terdapat 112 kasus ISPA yang terdiri dari 29 anak-anak, 14 remaja, dan 69 orang dewasa.
Pada September, jumlahnya sedikit menurun menjadi 103 kasus, dengan rincian 37 anak, 15 remaja, dan 51 dewasa.
Sementara itu, kunjungan pasien dengan keluhan ISPA pada periode Agustus hingga Oktober tercatat rata-rata mencapai 100 kasus per bulan.
Selain ISPA, penyakit DBD juga masih menjadi perhatian.
Kasus DBD dilaporkan terjadi hampir setiap bulan dengan jumlah yang fluktuatif.
“Pada Januari 2025 ada 11 kasus, April delapan kasus, dan Oktober tercatat tiga kasus DBD,” tutur Sri.
Ia mengimbau masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan dan menguras tempat penampungan air secara rutin untuk mencegah berkembangnya nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD.
Selain itu, warga juga diminta menerapkan pola hidup bersih dan sehat untuk mengurangi risiko penularan ISPA selama musim hujan.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi
| Niat Bahagiakan Pacar, Pemuda di Mamuju Berujung Terancam 7 Tahun Penjara |
|
|---|
| Warga Topoyo Keluhkan Air Tidak Mengalir, Pengelola UPTD Air Bersih : Over Pelanggan |
|
|---|
| Klarifikasi Pengunggah Video Viral dan Pihak SPBU Benteng di Mateng Terkait Tudingan Pilih Kasih |
|
|---|
| Bupati Arsal Kunjungi Mamasa, Pererat Persaudaraan Antar Kabupaten |
|
|---|
| Alasan Biaya Operasional, Tengkulak Beli Gabah Petani di Mateng Dibawah HET |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Ilustrasi-penderita-penyakit-ISPA-atau-penyakit-saluran-pernapasan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.