Unsulbar

Tim Pengabdian Unsulbar Edukasi Literasi Keuangan dan Ekonomi Biru untuk Nelayan Baurung Majene

Dalam sesi literasi keuangan, para peserta belajar mengelola pendapatan hasil melaut dengan lebih terencana.

Editor: Nurhadi Hasbi
istimewa
PKM UNSULBAR - Tim Pengabdian Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) melaksanakan kegiatan edukatif bertajuk “Nelayan Bijak, Laut Lestari” untuk Kelompok Nelayan Pole Maupa di Kantor Kelurahan Baurung, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Jumat (5/9/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Tim Pengabdian Unsulbar memberikan edukasi literasi keuangan dan ekonomi biru bagi Kelompok Nelayan Pole Maupa di Kelurahan Baurung, Majene.
  • Nelayan dibekali buku saku pencatatan keuangan sederhana dan pemahaman praktik melaut berkelanjutan.
  • Program ini diharapkan memperkuat ketahanan ekonomi nelayan sekaligus menjaga kelestarian laut sebagai sumber penghidupan utama.

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE – Tim Pengabdian Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) melaksanakan kegiatan edukatif bertajuk “Nelayan Bijak, Laut Lestari” untuk Kelompok Nelayan Pole Maupa di Kantor Kelurahan Baurung, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Jumat (5/9/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program DIPA Unsulbar 2025 yang difasilitasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unsulbar.

Tim pengabdian terdiri atas Indra Basir, S.E., M.Ak, Muhammad Ihsan Ansari, S.E., M.Ak., CGRM, dan Nur Fitriani, S.E., M.M. Mereka memberikan dua materi utama: literasi keuangan nelayan dan ekonomi biru berkelanjutan.

Baca juga: Petani Kakao Tapango Dapat Edukasi Keuangan dan Pertanian Berkelanjutan dari Tim PKM Unsulbar

Dalam sesi literasi keuangan, para peserta belajar mengelola pendapatan hasil melaut dengan lebih terencana.

Tim memperkenalkan buku saku pencatatan keuangan sederhana berisi panduan mencatat pemasukan–pengeluaran, menghitung biaya operasional, dan menyiapkan dana darurat.

“Kebiasaan mencatat transaksi membantu nelayan memahami arus kas, mengendalikan utang, dan mengambil keputusan usaha dengan lebih tepat,” ujar Indra Basir, Ketua Tim Pengabdian Unsulbar.

Sementara pada sesi ekonomi biru, tim menekankan pentingnya praktik melaut yang bertanggung jawab, seperti penggunaan alat tangkap ramah lingkungan, kepatuhan pada musim penangkapan, serta pengelolaan sampah laut.

“Aktivitas ekonomi harus sejalan dengan kelestarian laut karena laut adalah sumber penghidupan utama masyarakat pesisir,” tambah Muhammad Ihsan Ansari.

Sesi tanya jawab berlangsung interaktif. Para nelayan menyambut baik program ini karena dinilai meningkatkan kesadaran tentang pencatatan keuangan sekaligus memperkuat komitmen menjaga ekosistem laut.

Peserta juga menilai buku saku yang dibagikan memudahkan mereka dalam memantau arus kas dan merencanakan kebutuhan usaha di musim paceklik.

Ke depan, Tim Unsulbar berencana melakukan pendampingan lanjutan untuk memastikan pencatatan keuangan rutin diterapkan di tingkat kelompok nelayan.

LPPM Unsulbar menegaskan komitmennya memperkuat kapasitas ekonomi masyarakat pesisir melalui program yang mengintegrasikan literasi keuangan dan keberlanjutan lingkungan sebagai bagian dari implementasi ekonomi biru di Sulawesi Barat.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved