Petani di Majene Dapat Bantuan 1.000 Bibit Pisang Loka Pere, Alsintan Hingga Pupuk dari Hadji Kalla
Bantuan yang diberikan meliputi 1.000 bibit Pisang Loka Pere, pupuk dan obat hama, peralatan pertanian, hingga upah buruh tani
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Para petani di Desa Adolang Dhua, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, kini menatap masa depan pertanian yang lebih menjanjikan.
Melalui dukungan dari LAZ Hadji Kalla lewat program Desa Bangkit Sejahtera (DBS), mereka bertransformasi menjadi petani yang lebih terampil dan mandiri dalam mengelola komoditas unggulan khas daerah, Loka (pisang) Pere.
Program bertajuk Peningkatan Kapabilitas dan Pendapatan Petani Loka Pere ini difokuskan pada peningkatan keterampilan budidaya, dukungan sarana produksi, serta pendampingan berkelanjutan.
Baca juga: 3 Perwira Polres Mamuju Tengah Berganti, Ini Daftarnya! Termasuk Kapolsek Topoyo
Baca juga: Jelang Dilantik Jadi Sekprov Sulbar, Junda Maulana Pamit dari Jabatan Kepala Bapperida
Bantuan yang diberikan meliputi 1.000 bibit Pisang Loka Pere, pupuk dan obat hama, peralatan pertanian, hingga upah buruh tani untuk proses penanaman.
Tidak hanya berhenti pada tahap bantuan, LAZ Hadji Kalla juga memastikan petani mendapatkan pelatihan teknis yang relevan agar mampu mengelola lahannya secara lebih efektif.
Pelatihan teknik budidaya Pisang Loka Pere dilaksanakan pada 16 Juli 2025 di Kantor Desa Adolang Dhua dan diikuti oleh 25 petani setempat.
Dalam pelatihan tersebut, petani dibekali pemahaman mengenai pemilihan bibit unggul, pengolahan lahan yang baik, pemupukan berimbang, serta pengendalian hama terpadu.
“Pelatihan ini membuka cara pandang baru bagi petani. Mereka kini memahami bagaimana mengelola budidaya Loka Pere dengan cara yang lebih produktif dan efisien,” ujar Erny Rachmi Nurdin Program Manager Bidang Community Development LAZ Hadji Kalla.
Usai pelatihan, para petani mulai menyiapkan lahan sejak 23 Juli 2025.
Proses penanaman 1.000 bibit dilakukan di lahan seluas satu hektar yang tersebar di tiga titik, dan seluruh kegiatan ini dikelola oleh sembilan orang petani aktif.
Mereka menjadi garda terdepan dalam penerapan ilmu hasil pelatihan, dengan harapan dapat menjadi contoh praktik pertanian berkelanjutan bagi petani lain di wilayah Majene.
Menurut Muslimin, Sekretaris Desa Adolang Dhua, program ini membawa semangat baru bagi masyarakat.
“Petani jadi lebih kompak dan percaya diri. Mereka sekarang tahu cara mengelola tanaman secara modern. Ini bukan sekadar bantuan, tapi perubahan pola pikir,” ungkapnya.
Semangat kolaborasi ini menjadi kekuatan utama dalam memperkuat posisi petani sebagai pelaku utama pembangunan ekonomi desa.
Dengan masa budidaya sekitar 12 bulan, panen perdana Pisang Loka Pere diperkirakan berlangsung pada November–Desember 2026.
| 3 Perwira Polres Mamuju Tengah Berganti, Ini Daftarnya! Termasuk Kapolsek Topoyo |
|
|---|
| Selain Basit, Polda Sulbar Juga Tahan 2 Tersangka Lain Dugaan Korupsi Proyek Pintu Gerbang Mamuju |
|
|---|
| Jelang Dilantik Jadi Sekprov Sulbar, Junda Maulana Pamit dari Jabatan Kepala Bapperida |
|
|---|
| Jalan Desa Kuajang Polman Sepanjang 2 Km Rusak Parah, Sudah 20 Tahun Tak Diperbaiki |
|
|---|
| Profil Pelatih Muda dari Mamuju, Irwan R Mantan Sprinter Antar Atlet Difabel Raih Prestasi Nasional |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Petani-tanam-Loka-Pere.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.