Harga Beras Melonjak

Setelah Beras Oplosan, Disperindagkop Polman Temukan Beras Kemasan Kurang Takaran

Penulis: Fahrun Ramli
Editor: Abd Rahman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas saat mendatangi kios beras di Jl Muh Yamin, Kelurahan Polewali l, Kabupaten, Polman, Sulbar, Sabtu (19/7/2025). Menegur para pedagang beras di pasar tradisional lantaran label kemasan tak sesuai ukuran. Dok Fahrun.

Dalam Sidak ini, Disperindagkop mengaju pada 62 daftar merek beras yang ditemukan Kementrian Pertanian bersama Satgas Pagan Polri.

"Sidak ini sesuai dengan hasil temuan Kementrian Pertanian, hasilnya ada tiga merek beras oplosan kita temukan," kata Kepala Bidang Perdagangan, Disperindagkop Polman, Fatriasmal kepada wartawan.

Dia menjelaskan tiga merek beras oplosan itu sudah jarang ditemukan di etalase toko lantaran habis terjual.

Beras oplosan ini kata Fatriasmal sangat merugikan masyarakat lantaran tidak memenuhi standar mutu beras premium.

Fatriasmal menyebut beras oplosan ditemukan itu sesuai dengan merek beras yang dirilis oleh Kementerian Pertanian.

"Otomatis sudah di konsumsi masyarakat, karena hasil pemeriksaan tadi sudah satu pekan dijual ke masyarakat," ungkapnya.

Disebutkan adapun merek beras masuk kategori oplosan yakni beras Raja Platinium, Sanida dan Vutima.

Fatriasmal memperkirakan sudah sekitar 20 bal tiga merek beras oplosan itu telah terjual di masyarakat.

Dia menegaskan dampak beras oplosan ini merugikan masyarakat, juga dapat membuat harga beras menjadi mahal.

"Jadi kita minta tadi ini kepada pegawai toko modern agar menarik merek beras oplosan di etalase, dia turunkan," ungkapnya.

Rencananya Disperindagkop Polman akan kembali melaksanakan Sidak agar dapat memantau beredarnya beras oplosan tersebut.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli