TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke 80 penjual bendera musiman di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) mengeluhkan sepinya pembeli.
Deden (53) telah berjualan bendera sejak 2007 mengaku omzetnya menurun di bandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun kemarin itu kalau sudah masuk tanggal seperti dari awal jualan sudah ada 10 juta, tapi sekarang setengah pun belum dapat,"ujar Deden saat ditemui di Jl KS Tubun, Kelurahan Rimuku, Mamuju, Sabtu (16/8/2025).
Baca juga: Kronologi Pernikahan di Pinrang Gagal, Setelah Calon Istri Ternyata Pria Berkumis dan Brewokan
Baca juga: Panjatkan Doa Ini untuk Pengantin Baru Agar Hubungan Selalu Harmonis dan Romantis
Ayah dua anak ini mengatakan, memiliki beberapa anggota yang tersebar di Mamuju dan Mamuju Tengah.
Namun, penjualan di semua titik masih sangat lambat.
"Bahkan sudah ada yang berhenti jualan beberapa hari yang lalu," tambahnya.
Deden menjelaskan, bendera yang dijualnya merupakan hasil jahitan tangannya sendiri dari Garut, Jawa Barat (Jabar).
"Saya jahit di rumah (Garut) baru saya bawa ke Mamuju dan Mateng, untuk dijual," terangnya.
Ia juga mengatakan, hasil penjualan akan dibagikan kepada para anggotanya.
"Tahun-tahun kemarin itu mereka bisa dapat dua Juta per orang tapi sekarang tidak menentu,"ungkapnya.
Bendera dijual, bervariasi umbul-umbul, background, bendera hias, dan bendera merah putih.
Harganya mulai dari Rp25 ribu untuk ukuran kecil hingga Rp400 ribu untuk ukuran yang besar.
"Mulai pagi sampai siang ini baru ada tiga pembeli, tapi tetap disyukuri,"terangnya. (*)
Laporan wartawan Tribun Sulbar Andika Firdaus