TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Perum Bulog Mamuju telah salurkan 87,8 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke tiga kabupaten di Sulawesi Barat, Mamuju, Mamuju Tengah, dan Pasangkayu.
Beras bagi masyarakat berpendapatan rendah itu telah tersebar di 46 kios Rumah Pangan Kita (RPK) sebagai mitra Bulog.
Distribusi akan terus bertambah seiring proses verifikasi oleh Bulog.
Baca juga: Harga Beras, Cabai, dan Bawang Melonjak, Inflasi Sulbar Tertinggi ke-6 Nasional
"Yang sudah ajukan dokumen ke Bulog itu hampir 91 kios atau RPK. Sudah diverifikasi sekitar 74, dan sekarang sedang proses unggah ke sistem," kata Asisten Manajer Operasional Bulog Mamuju, Abdul Kasim, saat ditemui di Kantor Bulog Mamuju, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Rabu (30/7/2024).
Meski beras SPHP terus didistribusikan, harga beras di pasar masih tinggi.
Beras premium masih Rp 16.200 per liter, dan beras medium Rp 15.400 per liter.
Sementara harga beras SPHP sebesar Rp 12.000 per liter.
Abdul Kasim mengakui harga pasar belum turun signifikan.
Namun kehadiran beras SPHP diharapkan bisa memberikan pilihan dan tekanan terhadap harga pasar.
"Memang tidak langsung turun. Tapi dengan banyaknya SPHP di pasaran, pembeli punya lebih banyak pilihan. Ini diharapkan bisa menekan harga secara bertahap," ujarnya.
Abdul Kasim menegaskan pihaknya tidak membatasi distributor lain untuk ikut membeli.
Hal itu menanggapi isu tingginya harga beras disebabkan dominasi bulog dalam pembelian gabah petani.
"Kami tidak membatasi distributor selama harga pembelian tidak di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP), Rp 6.500 per kilogram. Saat panen, kita sama-sama turun ke lapangan," ucapnya.
Abdul Kasim menambahkan, harga yang ditawarkan distributor kepada petani bahkan bisa mencapai Rp 7.500 per kilogram.
Lebih tinggi dibanding harga pembelian Bulog.
Untuk penyaluran beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP), Abdul Kasim memastikan prosesnya sudah mencapai 100 persen.
Namun, masih ada beberapa wilayah belum selesai menyalurkan di tingkat lokal.
"Seperti Bonehau dan Kalumpang, masih dalam proses pembagian. Tapi secara keseluruhan, penyaluran CBP sudah rampung," Abdul Kasim.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi