TRIBUN-SULBAR.COM, MAMASA - Kepala Puskesmas Mehalaan, Kecamatan Mehalaan, Kabupaten Mamasa Bernama Fatmawati didiuga tidak netral, setelah beredar videonya memperlihatkan Kapus Mehalaan tengah berkumpul bersama keluarga dan meneriakkan nomor urut Paslon Bupati Mamasa yaknk nomor urut tiga.
Nampak Fatmawati dalam vidio mengenakan jilbab kotak - kotak putih bercampur hitam memakai kacamata dan angkat tangan dengan simbol tiga jari.
Video berdurasi 00:16 detik itu-pun viral diedia sosial.
Selain video ditemukan juga foto Fatmawati bersama dua orang anak dengan Welem Sambolangi dan mengangkat tangannya dengan simbol tiga jari.
Sementara Paslon Bupati dan Wakil Bupati Mamasa, Welem Sambolangi dan H. Sudirman bernomor urut tiga.
Dengan demikian, diduga kuat bahwa Kapus Mehalaan melanggar netralitas ASN. Bagaimana tidak, selain foto berfose dengan calon Bupati juga ditemukan video.
Dikonfirmasi awak media, Fatmawati membenarkan bahwa dalam video tersebut adalah dirinya.
"Ia itu memang ada tapi semua itu refleks, itukan acara keluarga Pak, di rumah saya itu kan acara perkawinan, kemudian Pak Welem ini keluarga kami, otomatis beliau hadir, dan saya-kan terbawa-bawa arus," ungkap Fatmawati kepada sejumlah awak media via telepon Minggu (17/11/2023).
Baca juga: BREAKING NEWS: Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Tunjuk Amujib Jadi Plh Sekprov Gantikan Idris
Baca juga: 691 Kasus Demam Berdarah di Polman Kecamatan Tutar 150 Warga Kena DBD
Namun Fatmawati mengaku, hal tersebut merupakan refleks saja . Karena itu, Fatmawati bantahkan jika dirinya melanggar netralitas ASN.
"Saya netral Pak, karena saya ASN," kata Fatmawati.
Dirinya berdalih, dalam foto bahkan video dirinya mengangkat tangan dengan simbol tiga jari itu adalah repleks.
"Saya rasa tidak melanggar karena itu refleks saat bertemu dengan Welem di acara keluarga," katanya.
Fatmawati mengaku bahwa dirinya memiliki hubungan darah dengan calon Bupati Mamasa, Welem Sambolangi.
Sementara itu Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kabupaten Mamasa, Maten Buntupasau, mengaku pihaknya telah mendapat informasi itu.
Merten menuturkan, Bawaslu Mamasa tengah dalam proses penelusuran terkait video tersebut.