TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar Rapat Koordinasi Survei Ekonomi Pertanian tahun 2024 di Ballroom Grand Maleo Hotel, Mamuju, pada Selasa (22/10/2024).
Kepala BPS Sulbar, Tina Wahyufitri, menegaskan pentingnya data berkualitas dalam mendukung pembangunan sektor pertanian dan mencapai Visi Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Tribun-Sulbar.com Raih Penghargaan Media Partner Terbaik dari BPS Sulbar
Baca juga: BKD Sulbar Pastikan Seleksi PPPK Bebas Intervensi, PTT Diminta Tak Percaya Isu Politik
Acara ini dihadiri berbagai pejabat, termasuk Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Idris, Forkopimda, narasumber, akademisi, serta BPS kabupaten se-Sulbar.
Tina mengapresiasi kerja keras seluruh tim BPS di Sulawesi Barat, khususnya para Kepala BPS Kabupaten dan petugas lapangan, yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan SEP 2024.
Menurutnya, koordinasi yang baik dalam rapat ini sangat penting untuk memastikan kualitas data yang dikumpulkan.
"Melalui kegiatan ini, kita berharap data dari SEP 2024 dapat memberikan gambaran nyata tentang kondisi ekonomi sektor pertanian di Indonesia," ucap Tina.
Tina juga menyoroti peran strategis BPS dalam menyediakan data untuk mendukung kebijakan pembangunan nasional, termasuk Visi Indonesia Emas 2045.
Visi tersebut mencakup berbagai aspek, seperti transformasi ekonomi dan peningkatan produktivitas, termasuk di sektor pertanian. Tina menekankan, data yang akurat sangat diperlukan untuk perumusan kebijakan yang tepat sasaran.
"Data pertanian yang berkualitas akan menjadi landasan penting dalam merumuskan kebijakan yang tepat sasaran. BPS berperan menyediakan data ini, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024 tentang RPJPN 2025-2045," ungkap Tina.
Lebih lanjut, Tina menjelaskan bahwa SEP merupakan bagian dari Sensus Pertanian yang dilakukan dalam siklus 10 tahun, mengikuti rekomendasi FAO. Survei ini bertujuan untuk memotret kondisi ekonomi pertanian secara komprehensif, mencakup aspek pendapatan, pengeluaran, investasi, dan kesejahteraan petani.
Tina juga menegaskan pentingnya pengawasan kualitas data hasil SEP, mengingat survei ini melibatkan ribuan unit usaha pertanian di Sulawesi Barat.
Ia mengajak seluruh pihak untuk memastikan data yang dikumpulkan benar-benar akurat dan mencerminkan kondisi nyata di lapangan.
"Mari terus kawal kualitas data untuk memastikan SEP menghasilkan potret yang akurat mengenai ekonomi pertanian Indonesia," tegasnya.
Tina menyampaikan pesan kepada seluruh peserta rapat agar tetap menjaga sinergi dan koordinasi dalam proses pengolahan dan diseminasi data SEP 2024.
Ia juga mengingatkan pentingnya mendokumentasikan seluruh proses dengan baik agar dapat dipertanggungjawabkan.
Tina berharap, data yang dihasilkan dapat menjadi acuan penting bagi kebijakan pembangunan yang berkelanjutan di Sulawesi Barat dan Indonesia pada umumnya.(*)
Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi