TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Kondisi gedung Boyang Assamalewuang Kabupaten Majene kini memprihatinkan.
Pantauan Tribun-Sulbar, Jumat (19/1/2024) pagi, lendmark Boyang Assamalewuang rusak dan besinya berkarat.
Kondisi tersebut akibat tidak mendapat perhatian atau pemeliharaan dari pemerintah daerah.
Padahal, Boyang Assamalewuang adalah salah satu icon kota tua julukan Kabupaten Majene.
Boyang Assamalewuang bersampingan dengan rumah jabatan wakil Bupati Majene.
Juga berhadapan dengan taman kota Majene.
Dinding tembok luar Boyang Assamalewuang catnya mulai kusam.
Atap Boyang Assamalewuang rusak dan bocor.
Tampak di dalam ruangan Boyang Assamalewuang dinding temboknya mulai runtuh.
Lantai tehel Boyang Assamalewuang terangkat.
Plafonnya pun roboh dan kelihatan balok-baloknya.
Sebagian dinding tidak kelihatan rusaknya karena ditutupi kain dekor pernikahan.
Gedung Boyang Assamalewuang memang dikomersilkan oleh pemerintah daerah sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD).
Seorang penjaga Boyang Assamalewuang Mahyar mengatakan kerusakan Boyang Assamalewuang kurang lebih tiga tahun.
"Kami sudah sampaikan kepada bagian umum kantor Bupati untuk memperbaiki," kata Mahyar saat ditemui Tribun-Sulbar.com di Boyang Assamalewuang.