TPA Mamasa
Kesal Dijanji Pemda Mamasa, Warga Tutup TPA di Salubue
Alasan penutupan TPA tersebut, lanjut Yohanis, karena masyarakat menginginkan agar sampah diolah agar tidak mencemari lingkungan.
Penulis: Hamsah Sabir | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMASA – Sejumlah warga menamakan diri aliansi masyarakat menutup Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Dusun Salubue, Desa Rantepuang, Kecamatan Sesenapadang (Sespa), Kabupaten Mamasa, Kamis (21/08/2025).
Pantauan Tribun-Sulbar.com, lokasi TPA tersebut tampak telah dipalang oleh warga menggunakan batang bambu.
Terlihat pula papan bundar bertuliskan STOP berwarna merah dengan simbol tanda silang (X) di bawahnya.
Baca juga: Pesona Kebun Stroberi Salubue Mamasa, Dekat dari Pusat Kota Bisa Naik Mobil
Menurut Koordinator Aliansi, Yohanis, penutupan dilakukan karena warga kesal melihat sampah menggunung tanpa ada upaya pengolahan dari pemerintah.
Yohanis menyebut, ini bukan kali pertama penutupan dilakukan warga.
"Ini sudah keempat kalinya, Pak. Tapi sampai sekarang belum ada titik terang dari Pemerintah Daerah (Pemda) Mamasa," ujar Yohanis saat ditemui di TPA Salubue, Desa Rantepuang, Kecamatan Sesenapadang, baru-baru ini.
Alasan penutupan TPA tersebut, lanjut Yohanis, karena masyarakat menginginkan agar sampah diolah agar tidak mencemari lingkungan.
Namun hingga saat ini, tumpukan sampah di TPA Salubue kian menggunung dan belum juga diolah.
"Masyarakat ingin sampah ini diolah. Sudah beberapa kali dijanjikan oleh Pemda, tapi belum ada kejelasan," katanya.
Akibatnya, puluhan warga yang tergabung dalam aliansi masyarakat di bawah pimpinan Yohanis memutuskan menutup TPA tersebut.
Yohanis menyampaikan, penutupan ini bersifat sementara, karena pihaknya telah diminta untuk melakukan audiensi bersama Pemda Mamasa.
"Karena Pak Kadis Lingkungan Hidup (DLH), Pak Welem, datang ke lokasi, jadi kami hargai itu. Kami akan diajak audiensi dengan Bupati Mamasa," jelas Yohanis.
Untuk diketahui, palang penutup TPA dibuka sementara oleh aliansi masyarakat saat Kadis DLH tiba di lokasi.
Namun, Yohanis menegaskan, pembukaan itu hanya sementara hingga hasil audiensi dengan Bupati Mamasa benar-benar terlaksana.
Saat ini, aliansi masyarakat tersebut telah meninggalkan lokasi TPA untuk melakukan audiensi dengan pihak Pemda Mamasa.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Pemerintah Daerah Mamasa terkait penanganan TPA tersebut.(*)
Laporan Reporter Tribun-Sulbar.com, Hamsah Sabir
Angin Laut Lemah Kru Sandeq Silumba Terpaksa Pakai Dayung |
![]() |
---|
VIRAL Air Sungai di Pasangkayu Warna Biru Ternyata Ada Warga Cuci Drum Berisi Pewarna Makanan |
![]() |
---|
Lanal Mamuju Terjunkan 20 Personel dan Armada Kawal Sandeq Silumba 2025 |
![]() |
---|
Aquaman Indonesia Jeremi Ahlak Wani Terbang ke Mamuju, Ingin Saksikan Sandeq Silumba 2025 |
![]() |
---|
Harmonisasi Perbup Mateng: Muatan Produk Hukum Harus Jelas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.