Gizi Buruk

Ibu di Desa Uhaimate Mamuju Berjuang Sendiri, Anaknya Divonis Gizi Buruk, Luput dari Perhatian Kades

Kondisi ini membuat Nurmiah harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan pengobatan dan nutrisi anaknya. 

Penulis: Andika Firdaus | Editor: Abd Rahman
Istimewa
ANAK GIZI BURUK- : Muh.Saad Abyan berusia 18 bulan divonis menderita gizi buruk dan membutuhkan penanganan serius.Pemdes tidak memberikan perhatian. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Nurmiah, warga Desa Uhaimate, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), mengungkapkan kekecewaannya terhadap minimnya perhatian dari pemerintah desa (Pemdes).

Putranya berusia 18 bulan divonis menderita gizi buruk dan membutuhkan penanganan serius.

Namun sejak divonis , ia mengaku belum pernah menerima bantuan atau kunjungan dari pihak pemerintah desa.

Baca juga: ‎Dukung Pembangunan Daerah, ​ Kemenkum Sulbar Harmonisasi Dua Rancangan Produk Hukum Daerah

Baca juga: GMNI Sulbar Laporkan Penipu yang Catut Nama Organisasi untuk Minta Sumbangan ke Anggota DPRD

"Padahal jarak rumah saya dari kantor desa sangat dekat, tapi tidak pernah dikunjungi," ungkap Nurmiah saat dihubungi wartawan Tribun-Sulbar.com, Jumat (15/8/2025).

Kondisi ini membuat Nurmiah harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan pengobatan dan nutrisi anaknya. 

Bahkan, ia mengaku kesulitan untuk membiayai jadwal periksa anaknya.

"Besok itu jadwalnya lagi untuk periksa tapi saya sudah tidak punya biaya," keluhnya.

Nurmiah menjelaskan pihak puskesmas sudah berkoordinasi dengan pemdes tetapi tidak ada respons hingga saat ini. 

Ia juga menyebut Desa Uhaimate termasuk desa dengan kasus stunting di Kecamatan Kalukku.

Menurut Nurmiah, bantuan untuk penanganan stunting terakhir kali masuk ke desanya pada tahun 2023. 

Bantuan tersebut pun, katanya, tidak sesuai dan tidak layak konsumsi.

"Seperti kacang ijo yang tidak layak di konsumsi dan susu tidak sesuai umur," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Desa Uhaimate, Saparuddin, mengatakan ada anggaran untuk penanganan gizi buruk dan stunting. 

Namun, anggaran tersebut belum cair.

"Ini baru pengurusan pencairan," ujar Saparuddin saat dikonfirmasi wartawan Tribun-Sulbar.com.

Ia menambahkan, dana tersebut nantinya akan dikelola bidan desa.(*)


Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com  Andika Firdaus 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved