Pemkab Mamuju Klaim Kasus Gizi Buruk Menurun Berkat Program Taki Asuh Stunting

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju mengklaim program Taki Asuh Stunting mempercepat penanganan anak stunting mulai menunjukkan hasil positif.

Program tersebut melibatkan pejabat eselon II dan III, kepala puskesmas, kepala sekolah, kepala desa, hingga Bupati, Wakil Bupati, dan Sekretaris Daerah (Sekda) sebagai orang tua asuh bagi anak-anak stunting di berbagai kecamatan.

Sekertaris Daerah Mamuju, Suaib, menyampaikan hingga 24 Juli 2025, dari total 1.000 anak teridentifikasi berisiko stunting, 674 anak atau 67 persen telah mendapat pendampingan langsung.

Baca juga: Angka Kekerasan Terhadap Anak di Mamuju Tinggi, Begini Kata Bupati Sutinah Suhardi

“Alhamdulillah, hasilnya menggembirakan. Anak-anak yang telah didampingi, sekitar 45,9 persen menunjukkan perubahan signifikan dalam status gizinya,” ungkap Suaib dalam pembukaan Workshop Implementasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting & Kemiskinan Ekstrem Terpadu, di Aula Kantor Bupati Mamuju, Senin (4/8/2025).

Meski demikian, Pemkab akan terus melakukan evaluasi agar program ini lebih optimal.

“Kami terus memantau dan memperbaiki pelaksanaannya, agar benar-benar menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak di Mamuju,” ujarnya.

Program Taki Asuh Stunting merupakan strategi lokal dalam mendukung target nasional penurunan prevalensi stunting.

Melalui pendekatan orang tua asuh, setiap pejabat memiliki tanggung jawab dalam memberikan edukasi, dukungan moral, dan bantuan pemenuhan gizi kepada anak-anak yang membutuhkan.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi