Penderita Gizi Buruk

Balita Usia 4 Tahun Penderita Gizi Buruk Akut di Polman Dapat Bantuan Pengobatan Gratis, BPJS Aktif

Selama ini mendapat perawatan bersama nenek dan tantenya, hingga ditemukan petugas saat kondisinya memburuk.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Ilham Mulyawan
Tribun-Sulbar.com/ Fahrun Ramli
Balita penderita gizi buruk, Asmawar (4), bersama sang nenek, Amar, di ruang perawatan RSUD Hajja Andi Depu, Polewali, Polman, Sabtu (11/1/2025). 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Seorang balita usia 4 tahun penderita gizi buruk akut kini sudah dapat berobat secara gratis di RSUD Hajja Andi Depu, Polewali Mandar (Polman), Kamis (16/1/2025).

Bayi gizi buruk akut ini memiliki berat badan merosot empat kilogram (kg), dari warga Desa Botto, Kecamatan Campalagian.

Berkat uluran tangan dan intervensi Dinas Sosial (Dinsos) Polman, ia kini dapat sejumlah bantuan.

Seperti pengobatan gratis lewat aktifnya kembali kartu BPJS Kesehatan gratis yang belum sempat ia urus.

"Biaya pengobatannya sudah gratis, dia sudah bisa dapat penanganan medis lebih lanjut di rumah sakit," kata kepala bidang rehabilitasi sosial, Dinsos Polman, Andi Sumarni kepada wartawan.

Dia menjelaskan sejumlah intervensi sudah diberikan kepada bayi mungil dan keluarganya ini.

Termasuk memfasilitasi untuk dapat bantuan donasi melalui relawan peduli kemanusiaan.

Sumarni bayi ini mendapat sejumlah bantuan kebutuhan pokok, biaya hidup selama di rumah sakit.

"Juga kita fasilitas untuk mendapatkan bantuan dana kesehatan melalui Baznas Polman," ungkapnya.

Dia mengatakan ibu kandung bayi tersebut saat ini berada di Malaysia untuk bekerja.

Baca juga: Mangkir Panggilan Kejari Mamuju, Haris Salim Sinring Terancam Dijemput Paksa Kasus Ijazah Palsu

Baca juga: Pecatan Polisi Jadi Kurir Sabu di Pasangkayu Ditangkap Setelah Berstatus DPO

Selama ini mendapat perawatan bersama nenek dan tantenya, hingga ditemukan petugas saat kondisinya memburuk.

Sumarni mengaku akan terus memantau perkembangan bayi gizi buruk akut ini di rumah sakit.

Sebelumnya diberitakan, bayi malang asal Desa Botto, Kecamatan Campalagian ini tampak terbaring lemah.
 
Tubuhnya yang ringkih ditutup menggunakan kain sarung, alat medis melekat di taganya.

Sesekali terdengar suara Asmawar seperti merintih kesakitan. Tangan kirinya dibungkus perban.

Agar jarum cairan infus yang dimasukkan ke tubuh mungilnya tidak mudah terlepas ketika bergerak.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved