Polman

Kerap Pukul Mobil Pengendara, 11 Gepeng, Ada Badut dan Ibu Bawa Anak Diangkut Satpol Polman

Para gepeng ini terjaring razia di tiga titik lampu merah menjadi pusat keramaian di wilayah Kecamatan Polewali.

|
Editor: Abd Rahman
Tribun-Sulbar.com/Fahrun Ramli
PENERTIBAN GEPENG – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menertibkan para gelandangan dan pengemis (gepeng) di wilayah Kabupaten Polman, Jumat (3/10/2025). Sebanyak 11 orang, terdiri dari empat pria dan tujuh perempuan, terjaring dalam razia tersebut. 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) menggelar razia penertiban terhadap Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) yang dinilai meresahkan masyarakat, Jumat (3/10/2025).

Sebanyak 11 orang gepeng berhasil diamankan petugas dalam operasi ini, terdiri dari empat pria dan tujuh perempuan.

Mereka langsung diangkut menggunakan truk Dalmas dan dibawa ke Kantor Bupati Polman di Jl Manuggal, Kelurahan Pekkabata untuk didata dan dibina.

Baca juga: Gegara Drainase Bermasalah, Banjir Setinggi Betis di Ruas Jalan di Polewali Polman Tidak Surut

Baca juga: Hukum Menikah melalui WhatsApp atau Video Call, Sahkah secara Syariat?

Kasatpol PP Polman, Arifin Halim, menjelaskan bahwa razia ini dilakukan setelah pihaknya menerima banyak laporan dari masyarakat mengenai ulah para gepeng yang sudah mengganggu ketertiban dan kenyamanan pengendara.

"Sudah banyak yang masuk laporan ada mobilnya dipukul jika tidak diberi uang, sehingga kita tertibkan," ungkap Arifin Halim kepada wartawan.

Para gepeng ini terjaring razia di tiga titik lampu merah menjadi pusat keramaian di wilayah Kecamatan Polewali.

Pantauan di lokasi, di antara yang terjaring, nampak beberapa gelandangan menggunakan kostum badut, serta ibu-ibu pengemis yang menenteng anaknya untuk menarik belas kasihan.

Setelah didata, terungkap bahwa sebagian besar gepeng yang diamankan merupakan warga pendatang dari Maros, Sulawesi Selatan.

Arifin menyebut, para gepeng pendatang ini rencananya akan dipulangkan ke daerah asalnya melalui koordinasi dengan bidang rehabilitasi sosial Dinas Sosial (Dinsos) Polman.

Sementara itu, warga Polewali yang ikut terjaring razia akan diberikan pembinaan agar tidak kembali lagi ke jalanan.

Razia yang melibatkan gabungan petugas dari Satpol PP, Dinsos, dan Perlindungan Anak ini bertujuan untuk menjaga ketertiban umum dan memberikan efek jera bagi para pengemis jalanan.

"Razia ini akan berlanjut lagi ke Kecamatan Wonomulyo, sasarannya juga para manusia silver," tutup Arifin Halim.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved