Prada Lucky Tewas
Perwira Tersangka Kematian Prada Lucky, Menhan hingga Panglima TNI Turun Tangan: Inilah Kasus Serupa
Prada Lucky bertugas di Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.
Ia juga menyampaikan duka secara pribadi:
"Saya kehilangan anggota saya, Prada Lucky Chepril Saputra Namo, anak kandung dari Sersan Mayor Kristian Namo. Ini sangat menyedihkan dan saya sesalkan."
Piek berharap kejadian serupa tidak terulang, dan seluruh informasi resmi akan disampaikan hanya melalui Kodam IX/Udayana.
"Serahkan proses hukum kepada kami. Seluruh informasi akan kami salurkan melalui satu pintu, yakni Kodam, untuk disampaikan kepada media."
Sebelumnya, upaya konfirmasi ke Detasemen Polisi Militer IX/1 Kupang dialihkan ke Penerangan Korem 161/Wira Sakti.
Pihak Korem menyatakan bahwa keterangan resmi hanya akan disampaikan oleh Kapenrem, mengingat penyidikan masih berlangsung di tempat kejadian perkara (TKP).
Latar Belakang Korban dan Dampak Kekerasan
Prada Lucky Namo adalah prajurit baru lulusan pendidikan dua bulan lalu. Ia langsung ditempatkan di Yonif Teritorial Pembangunan 834/Waka Nga Mere, Nagekeo.
Ia meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif akibat penganiayaan oleh seniornya.
Tubuhnya dipenuhi luka lebam, sayatan, dan bekas sundutan rokok, yang memicu keprihatinan publik.
Sejumlah pengamat mendesak dilakukan autopsi untuk membuktikan penyebab kematian.
Organisasi seperti SAKSIMINOR juga mengingatkan agar budaya kekerasan dan impunitas tidak menjadi tradisi di lingkungan militer.
Subdenpom Ende menyatakan bahwa hasil penyidikan telah diperoleh, meski rincian belum dipublikasikan.
Kronologi Lengkap
Minggu, 27 Juli 2025, pukul 21.45 WITA:
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.