Bantuan Beras

Lurah Pasangkayu Sebut Ada Data Penerima Bantuan Beras Tidak Dikenali dan Sudah Meninggal

Selain itu, Awaluddin juga menyebutkan bahwa ada empat orang penerima dalam daftar yang ternyata sudah meninggal dunia. 

Penulis: Taufan | Editor: Nurhadi Hasbi
Taufan/Tribun-Sulbar.com
BERAS BANTUAN - Lurah Pasangkayu, Awaluddin, saat memberikan keterangan terkait data penerima bantuan beras di Kelurahan Pasangkayu yang tidak dikenali dan ada yang sudah meninggal, di Kantor Lurah Pasangkayu, Senin (21/7/2025). 

TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU - Lurah Pasangkayu, Awaluddin, mengungkapkan adanya sejumlah kejanggalan dalam daftar penerima bantuan beras di wilayahnya.

Dari total 262 penerima yang terdata di Kelurahan Pasangkayu, ternyata terdapat beberapa nama yang tidak dikenali oleh pihak kelurahan maupun warga setempat.

"Apakah warga tersebut sudah tidak tinggal di Kelurahan Pasangkayu, atau ada hal lain, nanti akan kami lihat setelah proses pembagian selesai," ujar Awaluddin saat ditemui di Kantor Lurah Pasangkayu, Jl Andi Depu, Kecamatan Pasangkayu, Senin (21/7/2025).

Baca juga: Demi Sekarung Beras, Lansia 82 Tahun di Pasangkayu Bertaruh Tenaga

Selain itu, Awaluddin juga menyebutkan ada empat orang penerima dalam daftar yang ternyata sudah meninggal dunia. 

Saat ini, pihak kelurahan masih menunggu arahan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pasangkayu terkait penyaluran sisa beras dari penerima yang sudah wafat.

"Apakah akan diberikan ke perwakilan keluarga, atau dialihkan ke penerima lain yang layak, atau dikembalikan. Kami tunggu arahan. Kalau harus dialihkan, kami siap mencari warga yang memang layak menerima. Tapi kalau tidak, lebih baik dikembalikan agar tidak salah sasaran," tegasnya.

Awaluddin juga menegaskan, pihaknya memberikan kebijakan khusus bagi penerima yang lansia atau sedang sakit. 

Jika tidak bisa diwakilkan, beras bantuan akan langsung diantarkan ke rumah masing-masing penerima.

Ia berharap ke depan, data penerima bantuan beras yang dikirim oleh pihak kelurahan ke Dinsos maupun ke pemerintah pusat dapat digunakan secara akurat dan sesuai, karena selama ini, data yang turun kerap tidak sejalan dengan data yang mereka kirimkan.

"Harapan kami, semoga data yang kami kirim ke Dinsos atau ke pusat, itu yang bisa digunakan sebagai acuan penerima. Selama ini, datanya selalu beda," tutup Awaluddin.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved