Hari Jadi Mamuju
Inilah Dasar Historis dan Yuridis Tanggal 14 Juli Diperingati Sebagai Hari Jadi Mamuju
Rangkaian kegiatan peringatan biasanya mencakup upacara adat Massossor Manurung (pencucian benda pusaka) serta rapat paripurna DPRD Kabupaten Mamuju.
Tanggal itu bertepatan dengan ditetapkannya UU Nomor 29 Tahun 1959 tentang pembentukan daerah-daerah tingkat II di Sulawesi.
Namun, penetapan tanggal 14 Juli 1540 dipilih karena dianggap lebih mencerminkan jati diri, nilai budaya, dan sejarah panjang masyarakat Mamuju.
Ditekankan bahwa Hari Jadi tidak semata-mata merupakan formalitas administratif, melainkan memiliki makna simbolik dan motivatif bagi masyarakat untuk melestarikan sejarah dan kearifan lokal.
Filosofi di Balik Tanggal, Bulan, dan Tahun Penetapan
1. Tanggal 14
Angka 14 dipilih karena merupakan kelipatan dua dari angka 7, yang dalam tradisi masyarakat Mamuju memiliki nilai sakral.
Tanggal 14 juga dianggap berada di tengah bulan, menggambarkan keseimbangan dan keselarasan.
Posisi bulan ke-14 dalam penanggalan malam dikenal sebagai purnama, atau dalam istilah lokal disebut situru’, yang berarti mufakat atau kesepakatan.
Angka 14 juga merepresentasikan 14 Distrik Swapraja yang ada di Mamuju saat itu.
2. Bulan Juli
Bulan Juli dipilih karena merupakan bulan ke-7 dari 12 bulan dalam setahun.
Angka 7 sangat penting dalam budaya Mamuju.
Berikut ini beberapa istilah lokal yang berhubungan dengan angka 7:
Ada’ Gala’gar Pitu – 7 Pemangku Adat
Pitu Ba’bana Binanga – 7 Kerajaan di pesisir
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.