Harga Beras Naik

Pemilik Warung Makan di Mamuju Mulai Berpikir Naikkan Harga Jika Harga Beras Tidak Kunjung Stabil

Beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan signifikan menurut Sadika di antaranya adalah beras, cabai, tomat, dan aneka sayuran. 

Penulis: Suandi | Editor: Ilham Mulyawan
suandi
KELUHKAN HARGA BERAS - Pemilik warung yang sedang menyiapkan pesanan pembeli di Jalan H Abdul Malik Pettanna Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Minggu (6/7/2025). Pemilik Warung ini mengeluhkan harga beras yang terus naik 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU, MAMUJU – Sadika, pengelola warung makan di Jalan H Abdul Malik Pettana Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat turut merasakan dampak kenaikan Harga beras.

Beras 5 kilogram di pasaran dijual seharga Rp 80 ribu, sementara jenis premium dijual Rp 85 ribu.

Untuk kemasan 10 kilogram, harga beras medium dibanderol Rp 165 ribu dan premium Rp 170 ribu.

Sementara beras 25 kilogram kini dijual dengan harga Rp 385 ribu untuk jenis medium dan Rp 405 ribu untuk premium.

Baca juga: Tak Hanya Beras Harga Gas 3 kg di Mamuju Ikutan Naik, Pengecer Jual Rp40 Ribu per Tabung

Baca juga: Harga Beras Naik Drastis, Warga Mateng: Tidak Lama Lagi Kita Cuma Makan Pisang dan Singkong

Sadika mengungkapkan kenaikan harga sejumlah bahan pokok telah berlangsung sejak bulan Ramadan atau sekitar Maret 2025 lalu. 

Ia sempat berharap harga akan kembali stabil usai Ramadan, namun faktanya justru sebaliknya.

“Iya, saya kira harga-harga akan turun. Tapi ini semenjak setelah Ramadan malah terus naik,” ujarnya saat ditemui di warungnya pada Minggu (6/7/2025).

Beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan signifikan menurut Sadika di antaranya adalah beras, cabai, tomat, dan aneka sayuran. 

Kenaikan harga ini turut berdampak langsung pada operasional warung makannya.

“Beras naik, sayuran, cabe, dan tomat. Makanya kami mau naikkan harganya,” sambungnya.

Selama ini, warung makan milik Sadika masih mempertahankan harga standar untuk menu seperti nasi campur, nasi goreng, gado-gado, dan bakso, yakni Rp15 ribu per porsi. 

Namun dengan terus meningkatnya harga bahan pokok, ia berencana melakukan penyesuaian harga.

“Mungkin nanti-nanti rata Rp18 ribu,” katanya.

Sadika menyadari bahwa menaikkan harga bisa berdampak pada menurunnya jumlah pelanggan. 

Namun, ia menyebutkan bahwa kondisi ini terpaksa dilakukan agar usahanya tetap bisa bertahan.

“Kami juga tidak mau rugi. Modal sekarang besar. Mau tidak mau harus disesuaikan,” ujarnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved