Harga Gas Naik
Warga Keluhkan Harga Gas 3 kg di Mamuju, Pengecer Jual Rp40 Ribu per Tabung
ngka ini jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan di pangkalan, yakni sekitar Rp18 ribu per tabung.
Penulis: Suandi | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Tak hanya beras, tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram (kg) juga ikut-ikutan naik.
Penelusuran awak Tribun, kenaikan ni terjadi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Harga gas melon itu mengalami lonjakan tajam.
Di tingkat pengecer, harga gas melon ini dilaporkan menembus angka Rp40 ribu per tabung.
Angka ini jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan di pangkalan, yakni sekitar Rp18 ribu per tabung.
Keluhan ini disampaikan seorang warga Bernama Fajar.
Baca juga: Harga Beras Naik Drastis, Warga Mateng: Tidak Lama Lagi Kita Cuma Makan Pisang dan Singkong
Baca juga: Harga Beras Naik Pedagang Kue Putu Terpaksa Kurangi Porsi, Sekarang Rp5 Ribu Hanya 2 Bungkus Dulu 3
Fajar yang merupakan pekerja warung kopi di Jalan Bau Massepe, Keluruhan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju mengatakan harga gas melon naik dua kali lipat dari HET.
“Saya beli tabung gas 3 kilo di pengecer dekat Stadion Mamuju harganya sampai Rp40 ribu. Harganya bervariasi tergantung pengecer, tapi yang tertinggi bisa sampai segitu,” ujar Fajar saat ditemui, Minggu (6/7/2025).
Menurut Fajar, kenaikan harga Elpiji ini sangat memberatkan, khususnya bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seperti warung kopi, pedagang kaki lima, hingga rumah makan skala kecil.
“Kami pekerja UMKM sangat terbebani. Harapan saya, Pertamina segera menindak tegas oknum-oknum yang memainkan harga gas subsidi ini,” keluhnya.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Mamuju, Andi Tenri Saung menyebutkan Pertamina telah menambah pasokan Elpiji 3 kg untuk masyarakat Mamuju.
Penambahan tersebut mencapai total 10.080 tabung.
“Saat ini ada tiga agen Elpiji 3 kilogram di Mamuju. Masing-masing agen diberikan tambahan 3.360 tabung. Jika masih terjadi kelangkaan, maka itu patut dipertanyakan,” ujar Andi Tenri saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Pihak Disdag juga berencana melakukan inspeksi mendadak (sidak) dalam waktu dekat untuk menertibkan distribusi Elpiji dan mencegah permainan harga di lapangan.
“Kami akan turun bersama tim pengawasan dan melibatkan pihak Provinsi Sulbar. Jika ada pangkalan atau agen yang terbukti melanggar aturan, akan dikenakan sanksi tegas sesuai ketentuan,” tegasnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi
Gas 3 kg di Mateng Mahal dan Langka, Kadis Duga Pasokan Terhambat karena 2 Truk Distributor Rusak |
![]() |
---|
Gas Pangkalan Sering Habis Warga Mateng Terpaksa Beli di Pengecer Hingga Rp40 Ribu per Tabung |
![]() |
---|
Harga Elpiji 3 Kg di Mamuju Tengah Tembus Rp 35 Ribu, Warga Tetap Beli |
![]() |
---|
Mulai 1 Februari, Pertamina Perintahkan Agen dan Pangkalan se-Sulbar Tak Lagi Layani Pengecer |
![]() |
---|
Pemilik Pangkalan di Topoyo Mateng Bantah Jual Gas Melon Rp30 Ribu, Sebut Info Fitnah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.