Harga Gas Naik

Gas Pangkalan Sering Habis Warga Mateng Terpaksa Beli di Pengecer Hingga Rp40 Ribu per Tabung

Ia sendiri tidak mengetahui penyebab kelonjakan harga elpiji tiga kilogram di kios - kios. Tetapi, harga tersebut tidak pernah turun

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Ilham Mulyawan
sandi Anugrah
HARGA LPG NAIK - Tumpukan tabung elpiji 3 kilogram di kios, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Minggu (6/7/2025). Sejak hari raya idul adha hingga saat ini, harga elpiji 3 kilogram stagnan di harga Rp30 ribu - Rp40 ribu. (Sandi/Tribun) 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Harga elpiji 3 kilogram (kg) bersubsidi di kios-kios atau pengecer Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) melejit tinggi.

Hal itu dibenarkan seorang Ibu Rumah Tangga (IRT), Indah (35) saat ditemui di kediamannya, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Minggu (6/7/2025).

Menurutnya, harga elpiji tiga kilogram bersubsidi di pengecer bervariasi mulai harga Rp30 ribu, Rp35 ribu hingga Rp40 ribu.

"Saya tidak tahu kalau harga di pangkalan, karena biasa kita mau beli tapi sudah habis," jelasnya.

Baca juga: Warga Keluhkan Harga Gas 3 kg di Mamuju, Pengecer Jual Rp40 Ribu per Tabung

Baca juga: Pemilik Warung Makan di Mamuju Mulai Berpikir Naikkan Harga Jika Harga Beras Tidak Kunjung Stabil

"Biasanya saya lebih sering beli di pengecer dengan harga Rp35 ribu, bahkan ada yang sampai Rp40 ribu," lanjutnya.

Ia sendiri tidak mengetahui penyebab kelonjakan harga elpiji tiga kilogram di kios - kios.

Tetapi, harga tersebut tidak pernah turun semenjak menjelang lebaran idul adha hingga saat ini.

"Kalau tidak salah, sudah ada sekitar sebulan lebih harganya begitu terus (kisaran Rp30 ribu - Rp40 ribu)," ungkapnya.

Hal senada disampaikan Ruly, seorang pemilik kafe di Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo kepada Tribun-Sulbar.com, Minggu (6/7/2025).

Menurutnya, harga elpiji tiga kilogram bersubsidi diangka Rp30 ribu hingga Rp40 ribu di kios-kios.

"Kalau masalah langka, tidak sih, tapi harganya itu loh sampai mencekik pelaku UMKM seperti kami," jelasnya.

Olehnya itu ia heran, harga-harga barang saat ini semua melonjak tinggi.

"Tadi saya baru dengar harga beras naik, nah ini harga elpiji lagi yang tidak kaleng-kaleng mahalnya," kesalnya.

"Semoga pemerintah segera turun tangan menindaklanjuti keluhan masyarakat, kasian kami," tutupnya.

Sementara itu, berdasarkan informasi dihimpun dari Dinas Koperindag Mateng, Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk gas elpiji tiga kilogram di pangkalan itu Rp18,5 ribu untuk Kecamatan Pangale dan Budong-budong.

Sementara untuk Kecamatan Topoyo dan Tobadak Rp19 ribu sementara Karossa Rp20 ribu. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved